Ngayu - Ayu Upacara adat yang di lakukan setiap 3 tahun sekali, dan sudah turun temurun dilakukan sejak lebih dari 600 tahun yang lalu. Upacara ngayu ayu merupakan bentuk ucapan rasa syukur masyarakat sembahhulun kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas di berikan kelimpahan hasil bumi.
Prosesi upacara ritual Ngayu- ayu ini berlangsung selama 2 hari. Hari pertama, pengumpulan air dari 7 sumber mata air yang ada di sembahhulun, sumber mata air yang bersumber dari Makam Reban Bande, Makam Majapahit, Makam Dewan Naq Seq, Sumur Zam Zam, Makam Barong Seketi, Makam Patra Guru. setelah pengambilan air pada hari pertama lalu air tersebut di diamkan selama satu malam di rumah adat desa sembahhulun ( Bale Bleq Pedaleman ).
lalu keesokan harinya air yang sudah didiamkan di rumah adat desa sembahhulun kemudian di hantar ke makam reban bande yang letaknya di desa sembalun bumbung. Proses pembawaannya pun di lakukan dengan cara sacral dan sesuai aturan yang berlaku, di lakukan oleh keturunan yang sudah di berikan mandat (panteq). Pengambilan air dari 12 sumber mata air yang ada di petilasan petilasan tempat sakral desa sembalun.
Perang ketupat merupakan suatu perang yang dilakukan dengan cara melempar ketupat, momentum perang ketupat ini harus dilakukan oleh seluruh masyarakat asli sembahhulun dan berada di dalam lingkaran upacara bija tawar, jumlah senjata atau ketupat yang digunakan harus sesuai dangan jumlah hari dalam tiga tahun setiap pelaksanaan upacara syukuran Ngayu ayu, bija tawar merupakan prosesi pertahanan dari berbagai penyakit yang ada pada diri manusia, alam dan tumbuhan yang ada di sembahhulun. Prosesi ini dilakukan ketika dipertengahaan perjalanan masyarakat sembalun saat akan mengantarkan tujuh mata air Ngayu- Ayu. Sumber: ([ Ссылка ]).
Tari Tandang Mendet, Melakoni peristiwa penyerangan prajurit-prajurit Majapahit Hindu dengan menggunakan sistim simbol simbol alam yang ada seperti halnya rantai menggambarkan suatu bentuk sistim pertahanan dengan talipersaudaraan yang sangat kokoh antara pasukan sprit pertempuran dalam berperang, tandang mendet ini merupakan salah satu kesenian dalam bentuk tarian, music, dan macapat. Tarian kensenian perang ini menggunakan alat pusaka khas daerah daerah suku sasak seperti jungkat, kris dan tameang.
Ritual Pemitian Makam, aktifitas masyarakat local yang terkait dengan ziarah makan dengan cara mengedepankan prinsip masyarakat setempat yang beragama dan berbudaya, Bebija Tawar, aktifitas masyarakat local yang menggambarkan bentuk syukur terhadap hasil bumi. Menghaturkan Sesampang, yaitu suatu kegiatan dan aktifitas local dengan tujuan pemberitahuan kepada seluruh masyarakat tentang akan di laksanakannya upacara ngayu ayu.
Pemotongan Kerbau persiapan (jangan gawe) , pemotongan kerbau ini di lakukan oleh petuah petuah adat yang ada di desa sembalun seperti halnya kiai,pemangku gunung rinjani, pemangku rumah adat pemangku Makam makam dan petilasan yang ada di desa sembahhulun setelah itu dilakukan penanaman kepala kerbau sebagai pantek/pasek/pemagar/gumi yang sudah di tetapkan sejak tahun tahun sebelumnya , Perang pejer merupakan perang ketupat yang di lakukan di kali, dengan jumlah ketupat yang sudah di tentukan.
Upacara Mapakin, Upacara mapakin diawali dengan acara silaturrohmi antara sesepuh adat dengan para tamu undangan dan seluruh masyarakat Sembalun. Untuk selanjutnya upacara mapakin melalui tiga macam prosesi pelemparan ketupat yaitu: lemparan pertama yang dimulai dengan ucapan Lima(5) itu di lakukan oleh ketua adat desa sembahulun, lemparan kedua yang dimulai dengan ucapan Limaolas (15) itu di lakukan oleh tetuah masyarakat sebagai pemantek gumi, Lemparan ketiga yang dimulai dengan ucapan Selae (25) itu di lakukan oleh pemangku gunung rinjani, setelah sebutan itu kemudian semua ketupat yang di bawa di berikan ke seluruh masyarakat untuk di jadikan senjata untuk perang lalu melemparkan ketupat tersebut setinggi tingginnya. wawancara H.purnipa, selaku mangku adat desa sembahhulun dan Pe mardisah selaku ketua adat desa sembalun.
Acara Ngayu Ayu ini merupakan salah satu event besar yang di lakukan masyarakat Local Provinsi Nusa Tenggara barat, dan juga salah satu kekayaan Indonesia yang harus tetap di jaga dan dilestarikan, hal itu di karenakan datangnya raja raja yang ada di nusantara dan pelaksanaannya pun menggunakan tapsila dan aturan tetap sesuai dengan aturan tradisi yang ada di tahun tahun sebelumnya , Ngayu – Ayu merupakan salah satu bukti ketaatan masyarakat sembalun guna untuk menjalankan adat dan kerama yang ada di daerah local dengan tujuan untuk saling menghargai dan menghormati antar sesama.
#ngayu-ayu #ngayuayu #ngayungayu #sembalun #tandangmendet #rituallombok #budayalombok #budayasembalun #adatsembalun #rinjani #tradisilombok #adatlomnok #rajarajanusantara #event
Ещё видео!