TRIBUN-VIDEO.COM - Polri menyampaikan, situasi di sekitar Kantor Bupati Pohuwato, Gorontalo sudah berangsur kondusif setelah sempat dibakar oleh sejumlah massa yang melakukan unjuk rasa.
Adapun bagian depan kantor Bupati Pohuwato, Gorontalo dibakar setelah masyarakat dan penambang emas tradisonal melakukan unjuk rasa pada Kamis (21/9/2023)
Hal tersebut diungkapkan oleh Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho saat ditemui di Senayan, Jakarta, Kamis (21/9/2023).
Sandi berharap kejadian tersebut bisa menjadi pembelajaran untuk ke depannya.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk menahan diri ketika melakukan unjuk rasa.
Sandi juga berharap masyarakat yang melakukan aksi unjuk rasa bisa mengedepankan komunikasi dan mediasi untuk menyelesaikan permasalahan.
Diketahui, massa mengamuk karena menuntut pembayaran ganti rugi lahan dari dua perusahaan tambang emas di kabupaten berjarak 220 km sebelah selatan ibu kota provinsi Gorontalo itu.
Anarkisme massa aksi bermulsa saat mendatangi kantor Pani Gold Project (PGP) Desa Hulawa, Kecamatan Buntulia, Pohuwato untuk berdialog dengan jajaran direksi.
Pencarian mereka berujung kekecewaan karena jajaran direksi tak ada di kantor.
Kekecewaan mereka dilampiaskan dengan merusak kantor dan fasilitas operasional tambang setempat.
Kemudian, para demonstran bergerak menuju Kantor Bupati Pohuwato.
Pergerakan dengan kendaraan roda dua, mobil, dan truk ini dikawal seratusan aparat gabungan.
Para demonstran awalnya mendatangi kantor PT Puncak Emas Tani Sejahtera (PETS) dan meluapkan kekecewaan mereka dengan merusak kantor dan fasilitas operasional tambang setempat.
Karena tidak ada satupun perwakilan yang berhasil ditemui, para demonstran kemudian pergi menuju Kantor Bupati Pohuwato yang dikawal ketat ratusan aparat kepolisian.
Setelah menyampaikan protes, para demonstran lantas membakar fasilitas yang ada di lobi kantor Bupati Pohuwato.
Banyaknya para demonstran membuat aparat keamanan tidak bisa berbuat banyak.
Warga mengamuk akibat ketidakjelasan pembayaran lahan milik mereka yang sudah ditunjuk sejak awal 2023.
Padahal lahan mereka saat ini sudah dikuasi pihak perusahaan.
Massa aksi yang mengatasnamakan Forum Persatuan Ahli Waris IUP OP 316 dan Ahli Waris Penambang Pohuwato.
Dalam tuntutannya mereka meminta pihak perusahaan mengembalikan lokasi warisan leluhur masyrakat penambang Pohuwato.
Massa juga mendesak PGP menghentikan aktivitas penambangan serta menyelesaikan ganti rugi lahan yang menjadi hak-hak penambang. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kantor Bupati Pohuwato Dibakar, Polri: Situasi Sudah Kondusif", Klik untuk baca: [ Ссылка ].
Host: Firda Ananda
VP: Salim Maula
Ещё видео!