Dalam busana pusaka ini, dibagian belakang terdapat lambang Radyalaksana dengan cara di tatah. .
Lambang ini dirancang oleh Sri Susuhunan Pakubuwono 10 (yg memerintah th1893 hingga th1939).
Sering kita dengar sabda beliau yg melegenda, "Kuncara ruming bongso dumunung aneng luhuring budaya" yang jika diartikan: Kemahsyuran suatu bangsa terletak pada keluhuran budayanya". Keren ya..
0853 7777 8310
Mumpung kami lagi khilaf, Pusaka ini istimewa ini, kami ujubkan dengan mahar 25.300.000 rupiah.
Jangan skip, mari kita babarkan keistimewaanya..
Busananya nampak gagah dan nyatrio..
Ladrang surakarta berbahan katu trembalu lawas yang indah dan wibawa..
Dipadukan dengan pendok blewah bahan tembaga gongso lawas, tersemat dengan simbol logo keraton Radyalaksana.
Lambang Radya laksana merupakan tuntunan hidup, bagi yang memaknainya, dimana pun mereka berada akan menjalankan watak-watak yang terlukis dalam lambang (tindakna, watak wantun kang tinemu ing lambang).
Pada lambang logo ini, Sedikitnya ada 8 hal yang bisa menjadi sasmita luhur dan bijaksana..
Yg pertama itu gambar makutho atau mahkota yang tersemat. Ia menyimbolkan tentang kedudukan dan derajat yang begitu tinggi dan tentang kebermanfaatan.
Kedua terdapat sinar matahari yg merupakan sumber kekuatan dan sumber penerang
Ketiga simbol terdapat Candrasasangka atau bulan, ia menjadi sumber penerang pada malam hari tanpa menimbulkan panas, tetapi teduh memberi cahaya kepada siapapun dan apapun tanpa kecuali.
Ke empat gambar Kartika atau bintang memiliki sifat memancarkan sinar, hanya kelihatan gemerlap di sela-sela kegelapan malam. Hal ini memiliki ajaran bahwa raja atau seseorang agar dapat memberikan penerang kepada siapapun yang sedang dalam kegelapan.
Kelima terdapat gambar bumi yang secara lahiriah merupakan tempat kehidupan dan juga tempat berakhirnya kehidupan.
Ke enam tergambar Paku sebagai kiasan atau pasemon agar selalu kuat. Hal ini mengandung ajaran bahwa agar kehidupan di Bumi bisa kuat dan sentosa maka harus didasari jiwa dan raga yang kuat.
Ke tujuh terdapat gambar Kapas dan padi yg melambangkan sandang pangan, yakni kebutuhan lahir dalam kehidupan manusia.
Kedelapan Pita merah putih sebagai kiasan bahwa manusia terjadi dengan perantara orang tua. Merah melambangkan ibu, sedangkan putih melambangkan bapak. Menjadi kewajiban kita bahwa memuliakan leluhur merupakan hal yang tidak boleh diabaikan.
Bahas warangkanya saja, saya wis gembrobyos..
Mari kita buka isinya..
Pusaka dhapur singobarong luk 5 kinatah emas. Wedana lima
Pamor segoro muncar
Tangguh mataram srimanganti.
SINGOBARONG merupakan simbol kekuasaan,ketegasan dan keberanian yang harus dimiliki bukan hanya raja atau pemimpin tertinggi saja namun juga Patih dan Senopati pada jaman dulu. Jika direpresentasikan jaman sekarang ini, singo barong itu sebagai ageman serta piyandel para pembesar.
Angsarnya membuat pemilik memiliki karakter yang tegas dan pemberani. Selain itu juga memiliki kewibawaan dan kharisma yang begitu luar biasa besar dihadapan orang lain. Ia juga sering diujubkan sebagai perlindungan dan kepenjagaan, sebagaimana dulu pusaka ini sering menjadi pusaka utama para raja dan ksatria.
Terdapat sumpalan butir emas dalam mulut singa melambangkan pengendalian diri.
Karena merupakan keharusan Apa yang menjadi ucapan sang pemimpin adalah doa yg mulia dan kebermanfaatan untuk semua.
Sedangkan Srimanganti itu nama aula pada suatu kerajaan. Ia terletak dibagian pintu gerbang bagian depan istana yg digunakan raja untuk menyambut tamu.
Pada waktu dulu Aula Sri manganti digunakan raja untuk mengumpulkan seluruh empu dri berbagai daerah, untuk membuatkan pusaka terbaik yg akan diberikan kepada para kesatria dan pendamping2 raja.
Pasikutan pusaka nampak luwes dan prigel, terdapat kinatah emas pada relief ganan tersisa 70 persen merupakan campur tangan sang waktu. Justru hal tersebut menjadi velue keoriginalitasnya, material besi begitu pulen dengan wasuhan yg matang, hal ini menjadi tanda saat dulu penempaan terdapat ribuan lapis, sehingga tantingannya begitu ringan dan mempunyai struktur yg kuat.
Pamornya begitu lembut, dan seolah menyamar kemudian menyatu didalam bilah, namun masih terlihat dengan jelas guratan dan sap sapan motif pamornya. karena Era mataram srimanganti memang lebih menonjolkan sisi garap materialnya. Yg barangkali lebih mementingkan fungsi pusaka dari pada pancaran visualnya.
Secara dominan pusaka ini tersemat pamor segara muncar..
“Segoro” itu artinya air laut, sementara “Muncar” bermakna luas dan bersinar.
Hal tersebut menjadi representasi rejeki yang seluas samudra dan kehidupannya pun bersinar terang.
Pamor ini mencerminkan tentang keberkahan dan berkelimpahan.
Pusaka ini begitu spesial, sayang jika harus dilewatkan.
Matursuwun dan salam ndudut ati..
#pusaka #sejarah #budaya #barangantik #langka #peninggalan #pusakasepuh #sepuh #pusakatradisional
Ещё видео!