#cop23 #perubahaniklim
Kesepakatan untuk tinggalkan energi fosil berhasil dibuat pada Konferensi Iklim (Conference of the Parties/COP) 28 di Dubai. Perwakilan negara-negara itu sepakat lakukan “transisi dari bahan bakar fosil dengan cara adil, teratur dan merata” untuk mencegah dampak terburuk perubahan iklim. Dalam kesepakatan itu juga menyerukan melipatgandakan tiga kali lipat penggunaan energi terbarukan di semua negara.
Beberapa negara menyambut baik kesepakatan ini karena berhasil mencapai sesuatu yang sulit dicapai dalam perundingan iklim selama beberapa dekade. Kesepakatan ini lumayan jadi terobosan baru karena baru kali pertama pertemuan puncak iklim PBB menyebutkan secara jelas upaya peralihan bahan bakar fosil dalam teks COP.
Sebagian negara, termasuk Aliansi Negara-negara Kepulauan Kecil kecewa dengan keputusan itu karena tidak sesuai target penghapusan yang diinginkan. Keputusan akhir itu hanya “menghentikan bertahap” penggunaan minyak, gas dan batubara, tidak penuh menghapus bahan bakar fosil.
Uli Arta Siagian, Manajer Kampanye Hutan dan Kebun Walhi Nasional mengatakan, kesepakatan KTT COP28 itu, tidak ada bedanya dengan keputusan Glasgow dua tahun lalu yang tak ada kemajuan apapun hingga kini. Padahal, situasi krisis iklim makin memburuk. Terlebih lagi, tidak ada kejelasan pendanaan besar dari negara-negara maju kepada negara-negara berkembang untuk aksi-aksi mitigasi.
Kala COP28 Tak Sesuai Harapan
Теги
Benua IndonesiaFilm DokumenterFilm Dokumenter terbaruFilm Dokumenter TerkiniFilm Dokumenter LIngkunganFilm SatwaFlora FaunaFilm Benua IndonesiaBenuaBenua.idBenua NusantaraBenua DuniaBenua Indonesia DuniaFilmmakerFIlm MakerVideografiFilm PendekFilm Dokumenter Benua IndonesiaPodcast BenuaCOP 28bahan bakar fosilKTT COP 28COP28Krisis Iklimpemanasan globalperubahan iklimDampak perubahan iklimIklimPodcast IklimLingkugan