Sejarah berdirinya Pelabuhan Tanjung Emas Semarang yang jarang diketahui.
Semarang, sejak masa kolonial, memang telah dikenal sebagai kota perdagangan.
Hal ini tidak terlepas dari keberadaan Pelabuhan Tanjung Emas di Kota Semarang.
Pelabuhan Tanjung Emas, merupakan pelabuhan terbesar yang ada di Provinsi Jawa Tengah.
Pelabuhan ini memiliki berbagai fasilitas. seperti pemecah gelombang, alur pelayaran, kolam pelabuhan, dermaga, fender, gudang, hingga terminal penumpang seluas 3.000 meter persegi.
Tidak diketahui secara pasti,
kapan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang beroperasi.
Meski demikian, dikutip dari berbagai sumber, sejarah perkembangan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dimulai sekitar abad ke-16.
awalnya pelabuhan di Semarang terletak di wilayah Bukit Simongan, atau Gedong Batu yang berdekatan dengan Kelenteng Sam Poo Kong.
lokasi pelabuhan di Bukit Simongan itu dianggap kurang strategis. Hal ini menyusul banyaknya pasir dan endapan lupur yang membuat sungai yang menghubungkan kota dengan pelabuhan tidak dapat dilintasi kapal.
Akhirnya, sekitar tahun 1868.
dilakukan pengerukan lumpur untuk mengatasi permasalan geologi itu.
Selain itu, dibuat juga kanal pelabuhan baru,
bernama Nieuwe Havenkanaal, atau Kali Baroe,
pada tahun 1872
Kanal di Kali Baru ini pun menjadi cikal bakal sejarah keberadaan Pelabuhan Tanjung Emas di Semarang.
Banyak kapal-kapal dari luar negeri yang berdatangan di kanal itu hingga akhirnya dibuat pelabuhan.
Mengutip dari sejarah, Pelabuhan Semarang awalnya bernama Pelabuhan Rede.
yang dibangun pada 1874.
Di pelabuhan itu juga terdapat Mercusuar Willem 3.
Mercusuar Willem 3 menjadi mercusuar satu-satunya di Jawa Tengah.
Dibangun pada tahun 1884, kala itu mercusuar tersebut berfungsi untuk memfasilitasi lalu lintas kapal-kapal dari berbagai negara yang masuk ke pelabuhan.
Apalagi, perannya sangat vital, karena dulu Semarang merupakan daerah pengekspor gula terbesar kedua di dunia.
Maka dari itu, keberadaan mercusuar itu dirasa penting. untuk mengatur lalu lintas laut yang padat. Di saat yang bersamaan, Belanda juga membangun gudang-gudang di sekitar mercusuar dan merenovasi pelabuhan secara total agar bisa disinggahi kapal-kapal besar.
mercusuar 3 ini Terbuat dari baja, Mercusuar Willem 3 menjulang setinggi 30 meter.
Dari dulu hingga kini, mercusuar ini menjadi pemandu bagi para pelaut. Selain itu, perannya juga sangat vital bagi kapal-kapal yang hendak berlabuh di Pelabuhan Tanjung Emas.
“Saat ini mercusuar itu masih berfungsi baik. Tiap hari 5 petugas secara bergantian menjaga mercusuar untuk memandu para pelaut.
Kini, Mercusuar Willem III secara resmi dikelola oleh pemerintah di bawah Kementerian Perhubungan.
Mercusuar ini mempunyai lampu dengan jangkauan cahaya mencapai 20 mil. Dengan kapasitas yang masih dimilikinya, lampu sinyal itu masih cukup untuk memandu kapal-kapal yang hendak masuk ke pelabuhan
dengan semakin berkembangnya Kota Semarang, Mercusuar Willem III menjadi saksi bisu tumbuhnya kawasan itu menjadi salah satu yang terbesar di Indonesia.
Seiring kemajuan zaman, Pelabuhan Semarang mengalami renovasi. Sejumlah fasilitas pendukung dibangun di pelabuhan tersebut. Pada 23 November 1985, pembangunan tahap pertama selesai dan diresmikan Presiden Soeharto dengan nama Pelabuhan Tanjung Emas.
Tidak diketahui secara pasti, sosok yang mencetuskan ide untuk menamai pelabuhan di Semarang sebagai Pelabuhan Tanjung Emas.
Kendati demikian, sebelum meresmikan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Presiden Soeharto sempat menerima kunjungan dari Gubernur Jateng, Ismail, dan Wali Kota Solo, Hartomo, di Jakarta, pada 31 Januari 1985. Dalam pertemuan itu, Soeharto menyetujui pemberian nama Tanjung Emas bagi pelabuhan di Semarang.
inilah sekilah sejarah pelabuhan tanjung emas semarang, semoga bermanfaat .
Jangan lupa like, komen dan subscribe, terimakasih.
#janjungemas
#pelabuhantanjungemassemarang
#pelabuhansemarang
Ещё видео!