TRIBUN-VIDEO.COM - Seorang relawan kemanusiaan membagikan keluhannya ketika menolong Rohamah (60), warga Kampung Pangulon, Desa Caringin, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Melalui akun Facebook-nya, Entoy Toyibah mengungkapkan bahwa nenek penderita pembusukan dubur itu ditolak Puskesmas Labuan lantaran mengeluarkan bau tidak sedap, Selasa (20/2/2018).
Alasan yang digunakan menolak Rohamah yaitu kamar penuh, seperti yang telah diberitakan portal berita daerah Banten Hits.
Ia juga menyebutkan bahwa permintaannya untuk meminjam ambulans ditolak pula oleh Puskesmas tersebut.
Dirinya mengaku bahwa menurut pihak Puskesmas, pasien juga tidak akan diterima di RSUD karena.
Ibu rumah tangga ini pun bersikukuh membawa warga tidak mampu itu ke RSUD Berkah Pandeglang menggunakan angkutan umum.
Sesampainya di sana pasien langsung diterima di ruangan Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Sementara itu, ketika dikonfirmasi, Aas, perawat Puskesmas Labuan, menyatakan tidak ada ruang isolasi di Puskesmas.
Jika diterima, Rohamah dianggap akan menyusahkan pasien yang lain.
Aas juga menerangkan bahwa IGD RSUD Berkah saat itu sedang penuh sehingga ambulans pun tidak dipinjamkan.
Ia menolak permintaan Toyibah yang kemudian mengajukan untuk ke Serang, sementara hal itu dapat dilakukan jika mendapat rujukan dari RSUD Berkah, dan ambulans puskesmas hanya bisa dipakai di wilayah Pandeglang.
Saat ini, Rohamah sedang mendapat perawatan di RSUD Berkah.
Ia dalam keadaan darurat membutuhkan darah.
:Buat saudara-saudaraku. Mohon bantuan untuk pendonoran darah Ibu Rahmah.
Sehubungan jatah dari RSUD sudah tidak ada, maka saya mohon bantuannya.
Barangkali ada yang mau mendonorkan darah, ditunggu di RSUD Pandenglang. Terimakasih sebelumnya," tulis Entoy Toyibah, Kamis (22/2/2018).
Simak video di atas.(Tribun-Video.com/Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana)
Ещё видео!