BANDA ACEH, KOMPAS.TV- Salah seorang dokter menyampaikan keluhan tenaga kesehatan terkait pemotongan jasa medis yang dilakukan oleh pihak rumah sakit.
Sejumlah tenaga medis yang bekerja di rumah sakit rujukan pasien covid-19 di kota Banda Aceh mengeluh pemotongan jasa medis ini yang diakibatkan oleh sepinya pasien umum yang masuk ke rumah sakit selama pandemi covid-19.
Koordinator junior doktor network indonesia wilayah Aceh, dokter Teuku Ona Arief mengaku sejumlah tenaga medis, termasuk dokter, perawat dan petugas kesehatan lainnya mengeluh karena dana jasa medis mereka di potong hingga 50 persen.
Menurutnya dokter Teuku Ona Arief, hal ini terpaksa dilakukan oleh pihak rumah sakit mulai kekurangan pemasukan sejak pandemi covid 19 melanda Aceh. Pasien yang dirawat melalui jalur umum maupun BPJS menurun, sehingga menjadi salah satu faktor penyebab jasa medis mereka dipotong.
Pemotongan dana ini juga di respon oleh ketua ikatan dokter Indonesia wilayah Aceh, dokter Safrizal Rahman. Menurut ketua IDI Aceh, kondisi ini mulai berangsur pulih karena jumlah pasien umum yang dirawat kini bertambah.
Safrizal Rahman juga menambahkan bawah dokter PPDS atau peserta didik spesialis sudah menerima insentif sebesar 12 juta rupiah lebih dari Kementerian Kesehatan. sedangkan dari Pemerintah Aceh yang pernah di janjikan belum di terima. Tragisnya, paramedis lainnya belum mendapatkan bantuan dana insentif.
IDI Aceh sudah melakukan koordinasi dengan pemerintah Aceh terkait hal ini, namun belum ada titik terang tentang pembayaran dana insentif yang dijanjikan pemerintah Aceh kepada tenaga medis yang merawat pasien covid-19.
#aceh #janjinakes #tenagamedismengeluh
Ещё видео!