Tarian Gambyong Pareanom yang dibawakan sebanyak 5.030 penari di gelaran Car Free Day (CFD) Jalan Slamet Riyadi Solo berhasil menyabet rekor dari Museum Rekor Indonedia (MURI). Rekor yang ditorehkan, berhasil menumbangkan rekor tari yang ditampilkan oleh 1201 penari yang telah dipecahkan.
“Rekor ini merupakan buah kerja keras dari masyarakat Kota Solo,” terang Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo usai menerima penghargaan dari MURI, Minggu (29/4) siang.
Seperti diberitakan, sebanyak 5030 penari diri siswi pelajar dan masyarakat Kota Solo membawakan tari Gambyong Pareanom di gelaran CFD Jalan Slamet Riyadi, Minggu (29/4) siang. Kegiatan yang dimulai pukul 07.30 WIB hingga 08.30 WIB ini juga turut melibatkan pengunjung CFD untuk turut serta menari.
Kegiatan ini sebagai bentuk nguri-nguri budaya bangsa khususnya tari Gambyong. Gambyong Pareanom merupakan tarian khusus untuk menyambut tamu penting. Selain bersifat mengagungkan tamu undangan, tarian tersebut juga merupakan salah satu tarian khas asal Jawa Tengah.
“Jangan sampai budaya kita luntur tergerus arus modernisasi. Melalui kegiatan yang dilakukan di Hari Tari Dunia ini, diharapkan mampu membangkitkan semangat masyarakat untuk mencintai budaya bangsa,” kata Walikota.
====================================================
Timlonet : [ Ссылка ]
Timlotv : [ Ссылка ]
Ещё видео!