SURYAMALANG.COM - Warga di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) terpaksa mengotong jenazah Daning, hingga rumah duka di Desa Popenga, Kecamatan Ulumanda.
Jenazah tersebut digotong sejauh 40 kilometer akibat jalanan rusak tidak dapat dilalui kendaraan roda empat.
Selain rusak, jalan berlumpur sehingga tak ada pilihan lain selain menggotong jenazah menggunakan tandu terbuat dari bambu.
Aksi tersebut viral di media sosial.
Video berdurasi 54 detik memperlihatkan warga menggotong jenazah menyebar di WhatsApp dan Facebook.
Kejadian tersebut pada Sabtu, (21/5/2022) di Kecamatan Ulumanda.
Salah satu warga sekaligus ikut menadu jenazah almarhum, Kamaruddin menceritakan ini dilakukan karena ambulans terhambat jalan rusak.
"Alasan utamanya karena jalanan rusak," ujarnya.
Dia menceritakan pada saat itu Daning tengah dirawat di RSUD Majene dan dinyatakan meninggal.
"Meninggal di RSUD Majene, kemudian dari Majene (kota) dibawa ambulans sampe di Desa Kabiraan," tuturnya.
Mengingat akses jalan mulai ekstrim, licin dan berlumpur akibat hujan.
Sehingga mobil ambulans tidak bisa melewati jalan tersebut.
Terpaksa warga kemudian secara berganti menggotong jenazah menggunakan tandu.
Kamaruddin melanjutkan, jarak ditempuh sejauh 40 Kilometer.
"Kita tandu dan sampai pukul 23.00 Wita, sampai di kediaman almarhum," tambahnya.
Aksi tersebut bukan kali pertama terjadi, ia berharap agar permintaan memberi perhatian.
"Semoga pemerintah bisa melihat situasi yang kami alami ini," tutupnya.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunsulbar.com dengan judul VIRAL Jenazah Warga Majene Ditandu Sejauh 40 Km hingga Pukul 23.00 WITA Karena Jalanan Rusak, [ Ссылка ].
Ещё видео!