Laporan Wartawan Tribun Jateng Khoirul Muzakki
TRIBUN-VIDEO.COM - Di sebuah titik jalan menuju perkebunan salak Desa Majatengah, Banjarmangu Banjarnegara, Hadi yang tengah memikul salak tersentak hingga menghentikan langkahnya, Jumat (7/12/2018) lalu.
Entah apa yang dia injak barusan hingga membuat telapak kakinya kepanasan.
Padahal kakinya sudah terbungkus sepatu yang melindunginya dari rintangan apapun di jalan.
Alangkah terkejutnya, Hadi melihat badan jalan yang ia lewati telah terbelah atau merekah.
Anehnya, muncul kobaran api yang menyembur dari lubang retakan.
Tentu saja Hadi kaget menyaksikan fenomena yang baru kali ini dia jumpai.
Semburan api terlihat menyeramkan karena keluar dari lubang retakan.
Jika kemunculan retakan saja sudah membuat orang was-was karena ancaman bencana longsor yang menyertainya, apalagi disertai semburan api.
"Saya awalnya berjalan biasa gak tahunya kok kaki terasa panas sekali. Terus saya lihat jalan ternyata ada apinya," katanya kepada Tribunjateng.com, Rabu (12/12/2018).
Hadi tak bergegas meninggalkan tempat itu meski api terus berkobar.
Ia masih sempat mengabadikan fenomena itu sembari bercengkerama dengan warga lain.
Mereka terlihat kebingungan perihal peristiwa aneh tersebut.
Mereka hanya mereka-reka mengenai musabab peristiwa itu.
"Medeni watek, darani kiamat daen."
Celetuk satu di antara mereka dalam rekaman video itu dalam bahasa lokal.
Kurang lebih artinya, "menakutkan memang, mau kiamat mungkin."
Mereka pun sempat berusaha mematikan api tersebut agar tak menjalar dan membahayakan warga.
Warga berupaya menutup lubang retakan yang menjadi sumber kobaran api dengan cara menginjak-injak tanah di sekitarnya.
Aneh, bukannya padam, nyala api justru semakin besar.
Hadi akhirnya memutuskan meninggalkan tempat itu dan membiarkan api tetap berkobar.
"Saya tinggalkan karena masih ada pekerjaan," jelasnya.
Kepala Desa Majatengah Sarno mengatakan, usai mendapati laporan dari warga, pemerintah desa lantas mendatangi tempat kemunculan api tersebut.
Sayang, saat didatangi, api yang muncul dari rekahan tanah itu telah padam.
Menurut Sarno, api tersebut menyala sekitar 30 menit sebelum akhirnya padam dan tak muncul lagi.
Sarno mengungkapkan, fenomena itu baru pertama kali terjadi di desanya.
Ia pun belum mengetahui pasti musabab api berkobar dari dalam retakan longsor.
Yang jelas, kondisi tanah di wilayah itu memang labil sehingga sering dilanda longsor.
"Di situ memang rawan longsor. Tapi kalau longsor terus muncul api baru pertama ini," jelas Sarno. (tribunjateng/khoirul muzakki)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Muncul Kobaran Api dari Retakan Longsor di Banjarnegara, Warga Sebut Tanda Kiamat, [ Ссылка ].
Penulis: khoirul muzaki
Editor: muslimah
Ещё видео!