Maksud dan tujuan Uji Beban:
Pada umumnya jembatan di Indonesia direncanakan untuk beban truk standar dengan beban total 50 ton sesuai standar pembebanan untuk jembatan (Indonesia 2004) maupun acuan pembebanan di negara lain (Caltrans 2004 dan AASHTO 2010). Namun, pada keadaan tertentu jembatan dapat dilalui pula oleh kendaraan dengan beban khusus seperti trafo PLN dengan beban di atas 200 ton. Salah satu solusi untuk melewatkan kendaraan dengan beban khusus adalah dengan membuat konstruksi jembatan sementara di atas jembatan eksisting yaitu Fly Over Bridge (FOB) ditunjukan pada Gambar 1.
Fly Over Bridge (Rolitrans International 2010) merupakan salah satu tipe jembatan sementara yang digunakan untuk perlintasan angkutan barang dan atau peralatan berat yang beban gandarnya melebihi Jumlah Berat Bruto (JBB) maksimum yang ditentukan pada jembatan standar pada umumnya. FOB ini berfungsi sebagai jembatan khusus yang dipasang di atas jembatan eksisting, dimana pada saat melintas, beban kendaraan tidak memberikan aksi secara langsung pada struktur jembatan eksisting.
Untuk mengetahui kinerja jembatan yang mengacu pada data perencanaannya, maka perlu dilakukan pembuktian yang terukur dan terkendali baik pola pembebanan maupun syarat batas material dan struktur jembatannya. Pengujian beban pada jembatan merupakan salah satu metoda pengukuran respon struktur jembatan baik melalui uji pembebanan statis maupun uji pembebanan dinamis. Pengujian beban jembatan dilakukan dengan skema pembebanan tertentu dan mengacu pada perhitungan dan estimasi perencanaan.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menganalisis kapasitas dan mengetahui kinerja FOB dengan melakukan pengujian beban dengan kombinasi beban minimal sesuai dengan beban layan rencana jembatan dan sesuai spesifikasi yang tertuang pada data perencanaan.
Jembatan ini adalah solusi tepat untuk Transportasi cargo dengan berat diatas 150 ton, untuk menghindari kerusakan pada jembatan-jembatan yang ada di Indonesia akibat kelebihan beban.
Ещё видео!