#quicknews #kabarmadura
Wacana perubahan Madura menjadi provinsi mendapat respon positif dari berbagai kalangan, mulai dari akademisi, politikus hingga pengamat ekonomi Madura.
Seperti yang disampaikan oleh Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura Moh. Kosim, jika Madura menjadi provinsi, maka akan banyak dampak positif yang bakal dirasakan oleh masyarakat Madura, terutama dari aspek pendidikan. Banyaknya perguruan tinggi di Madura, menurutnya cukup menggambarkan bahwa Madura telah siap secara pendidikan untuk menjadi provinsi.
Dirinya optimis, dengan sumber daya alam (SDA) yang dimiliki Madura akan menjadi provinsi yang kaya. Tidak hanya SDA, Madura juga tidak kekurangan sumber daya manusia (SDM), banyak pakar asal Madura yang kompeten di berbagai macam bidang keilmuan.
Kosim menilai, kabupaten yang menurutnya berkemungkinan dilakukan pemekaran agar cukup syarat lima kabupaten, yaitu Pamekasan dengan dipecah menjadi kabupaten dan kota baru, sebab Pamekasan secara historis pernah ditempati pusat karesidenan, sehingga berbanding lurus dengan kemungkinan Kabupaten Pamekasan menjadi ibu kota provinsi.
“Karena dengan menjadi provinsi, maka pemprov punya kewenangan lebih besar nutuk mengatur pendidikan di wilayah Madura,” tukasnya.
Dari sudut pandang ekonomi, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Madura (UIM) Pamekasan Ach. Baihaki menilai, jika Madura menjadi provinsi maka aka nada perubahan positif terhadap perekonomian di wilayah Madura.
Madura dinilai akan lebih mandiri dalam mengelola sumber daya alamnya. Di antara potensi ekonomi yang menurutnya besar, selain dari sektor agraris yaitu migas. Keberadaan sumber migas akan menjadikan Madura lekas melewati masa transisinya jika dikelola secara mandiri.
Tetapi menurutnya, jika untuk potensi ekonomi jangka panjang, dirinya menilai migas bukan hal yang ideal untuk dijadikan tumpuan utama Provinsi Madura nantinya, hal itu karena minyak bumi bersifat terbatas dan pada akhirnya akan habis setelah terus menerus dieksploitasi
Karenanya potensi ekonomi kerakyatan dan sumber ekonomi kreatif menurutnya lebih menunjang keberlanjutan potensi ekonomi Madura. Yaitu dengan terus merawat potensi lokal mulai dari pariwisata, agraria dan potensi lokal di setiap kabupaten.
Dirinya menilai, keberadaan sejumlah destinasi wisata di Madura dengan didukung oleh keberadaan klub sepak bola Madura United, Provinsi Madura akan mendapat banyak sumber ekonomi untuk keberlanjutan ekonomi di Provinsi Madura.
Baihaki menilai, kabupaten yang memiliki potensi lebih layak menjadi ibu kota provinsi yaitu antara Bangkalan dan Sumenep, hal itu berdasar ketersediaan sumber daya alam dan potensi ekonomi di masing-masing daerah.
Sementara untuk Kabupaten Pamekasan, selama ini masih banyak memiliki ketergantungan terhadap daerah lain. Termasuk di antaranya ketersediaan sejumlah komoditi.
“Kalau Sumenep dan Bangkalan, pertama memang luas wilayahnya memang cukup luas, kedua, mungkin dengan adanya pemekaran kesejahteraan masyarakat kepulauan sendiri mungkin akan lebih karena bisa mengelola sumber daya alamnya sendiri,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Pamekasan Ali Wafa Subki menilai, masyarakat Madura saat ini telah melek politik dan telah banyak memahami wawasan politik, karenanya jika Madura menjadi provinsi akan memberikan perubahan positif untuk sektor politik Madura.
Dirinya setuju Madura menjadi provinsi, dengan begitu kesejahteraan masyarakat lebih terjamin, karena pengelolaannya akan menjadi otoritas Madura sendiri.
Dari sektor sosial budaya, menurutnya, akan banyak memberikan kemajuan, terlebih dari sektor pendidikan. Menurutnya, perlu ada itikad para tokoh Madura untuk serius menindaklanjuti cita-cita ini, sehingga cita-cita ini tidak hanya menjadi wacana saja.
“Kita punya banyak tokoh nasional, ada pak Achsanul Qosasi, ada Mahfud MD dan banyak anggota DPR RI, itu manfaatkan,” tutupnya. (ali/waw)
Ещё видео!