Tg : t.me/ngajiSULLAMATTAUFIQ_LDNU/194
Ditanyakan ke beliau tentang adakah kesunnahan pakaian di tengah betis.
Inti jawaban beliau, bahwa hukumnya sunnah, nabi pakaiannya juga tengah betis, kyaipun juga ada, seperti Gus Ma'shum Lirboyo. Meski kalau sekarang dipakai, itu seperti celana kebanjiran.
Tamat.
Ada yang mengejek/mencela celana cingkrang, celana kebanjiran, celana Yahudi, wahabiy, dll
Yang memakai pakaian cingkrang bukan hanya Wahhabi, bahkan nabi Muhammadﷺ sendiri pakaiannya tinggi sampai di tengah betis. Hadisnya bisa dilihat di kitab Syamail, dan hukumnya benar-benar sunnah.
Tengok juga sarung cingkrang para kyai, seperti Gus Ma'shum, sang pendekar Lirboyo, Jatim, dll.
Imam Ibnu Hajar Al Asqalani menyatakan:
وفي هذه الأحاديث أن إسبال الإزار للخيلاء كبيرة وأما الإسبال لغير الخيلاء فظاهر الأحاديث تحريمه أيضا لكن استدل بالتقييد في هذه الأحاديث بالخيلاء على أن الإطلاق في الزجر الوارد في ذم الإسبال محمول على المقيد هنا فلا يحرم الجر والاسبال إذا سلم من الخيلاء قال بن عبد البر مفهومه أن الجر لغير الخيلاء لا يلحقه الوعيد إلا أن جر القميص وغيره من الثياب مذموم على كل حال وقال النووي الإسبال تحت الكعبين للخيلاء فإن كان لغيرها فهو مكروه وهكذا نص الشافعي على الفرق بين الجر للخيلاء ولغير الخيلاء قال والمستحب أن يكون الإزار إلى نصف الساق والجائز بلا كراهة ما تحته إلى الكعبين وما نزل عن الكعبين ممنوع منع تحريم إن كان للخيلاء وإلا فمنع تنزيه لأن الأحاديث الواردة في الزجر عن الإسبال مطلقة فيجب تقييدها بالإسبال للخيلاء انتهى والنص الذي أشار إليه ذكره البويطي في مختصره عن الشافعي
“Hadis-hadis ini menunjukkan bahwa isbal (menyeret) sarung karena sombong termasuk dosa besar. Adapun isbal yang bukan karena sombong, maka zhahir-nya hadis-hadis itu juga mengharamkannya.
Namun taqyid sombong pada hadis-hadis ini dipakai untuk dalil bahwa hadis-hadis lain tentang larangan isbal yang mutlak (tanpa menyebutkan kata sombong) harus dipahami dengan taqyid sombong ini, *sehingga isbal dan menyeret pakaian tidak diharamkan bila selamat dari rasa sombong*.
Ibnu Abdil Bar berkata: ”Maksudnya adalah bahwa isbal tanpa sombong tidak termasuk didalamnya ancaman (neraka), akan tetapi hal itu termasuk perbuatan tercela di setiap keadaan."
Imam Nawawi berkata : ”Isbal dibawah mata-kaki bagi yang sombong, namun jika tidak sombong maka hukumnya makruh. Ini juga nash dari imam syafi’iy. *Dianjurkan (mustahab) adalah memakai kain sarung sampai setengah betis, dan boleh saja tanpa dimakruhkan jika dibawah betis sampai mata kaki. Sedangkan di bawah mata kaki adalah dilarang dengan pelarangan haram jika karena sombong, jika tidak karena sombong maka itu makruh tanzih.* Karena hadits-hadits yang datang yang menegur (pelaku) isbal adalah hadits yang mutlak (umum), maka harus mengqoyidinya (membatasinya) dengan hadits isbal yang disertai dengan qoyyid/ batasan khuyala (sombong).... "
(Ibnu Hajar dalam kitab Fathul Bari, Al Libas Bab Man Jarra Tsaubahu min Al-Khuyala, juz 10 halaman 263).
Saat kajian matan Aby Syuja' bab Haji
[ Ссылка ]
[ Ссылка ]
Ещё видео!