Tak ada yang menduga, awal tahun 2020 menjadi sebuah petaka bagi warga Ibu Kota dan kota di sekitarnya, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Banjir besar berkisar 2 hingga 6 meter melanda 169 titik di Jabodetabek. Banjir besar di Jabodetabek ini awalnya dipicu oleh curah hujan yang ekstrem. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, curah hujan pada 1 Januari 2020 lalu mencapai hingga 377 mm/ hari. Curah hujan ini merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah Indonesia sejak abad 19, tahun 1866.
Peristiwa banjir raksasa ini lantas membuat Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan silang pendapat. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menilai salah satu sebab banjir ini dikarenakan proyek normalisasi Sungai Ciliwung baru 16 km dari semula 33 km yang direncanakan. Namun Gubernur DKI Anies Baswedan pun menanggapi, proyek pembuatan dua buah bendungan, Bendungan Sukamahi dan Bendungan Ciawi yang belum tuntas turut menjadi penyebab banjir ini melanda Jabodetabek.
Benarkah ada kelalaian atas banjir besar yang terjadi di Jabodetabek di awal tahun ini atau memang Bencana tak terelakkan? Lantas bagaimanakah solusi yang tepat bagi penanganan banjir di Ibukota Jakarta?
Jangan lewatkan live streaming Kompas TV 24 jam non stop di [ Ссылка ]. Agar tidak ketinggalan berita-berita terkini, terlengkap, serta laporan langsung dari berbagai daerah di Indonesia, yuk subscribe channel youtube Kompas TV. Aktifkan juga lonceng supaya kamu dapat notifikasi video terbaru dari Kompas TV.
Media sosial Kompas TV:
Facebook: [ Ссылка ]
Instagram: [ Ссылка ]
Twitter: [ Ссылка ]
LINE: [ Ссылка ]
Ещё видео!