Jembatan Bambu Bekonang Kampung Sewu
Bambu dapat menjadi bahan alternatif yang kekuatannya bisa disandingkan dengan jembatan beton dan baja. Bambu yang fleksibel dapat menahan beban yang besar. Ketahanannya pun tidak perlu diragukan lagi. Kombinasi bahan bambu dan perawatan yang baik dapat memperpanjang usia jembatan bambu hingga puluhan tahun. Proses pembangunan jembatan juga lebih cepat serta dapat melibatkan partisipasi masyarakat setempat.
Ditutupnya jembatan mojo solo dan Jembatan Jurug solo dalam rangka renovasi kedua jembatan tersebut mengubah kebiasaan masyarakat solo raya yang setiap hari melewatinya kemudian harus mencari jalur alternatif untuk menyebrang sungai bengawan solo. Mode kendaraan roda dua relatif lebih mudah mendapatkan solusi. Salah satunya dengan adanya jembatan bambu penghubung wilayah Bekonang Sukoharjo dan kampung sewu solo. Jembatan tersebut dikenal dengan jembatan sasak.
Dengan berdonasi dua ribu rupiah, kita bisa melewati jalur tersebut dan menghemat banyak waktu, jarak dan tentunya konsumsi bahan bakar minyak.
