RILIS.ID TV - Pesawaran, Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) telah melumpuhkan semua aspek kehidupan masyarakat. Kondisi perekonomian di seluruh sektor juga mengalami krisis, termasuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Pesawaran.
Atas dasar itu, Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona mengatakan dunia hari ini mendesak semua pelaku UMKM untuk melakukan digitalisasi.
"Sekarang di tengah pandemi Covid-19, digitalisasi ini terbuka lebar untuk bersaing di dunia usaha. Bahwa dengan ada pandemi tentunya celah untuk digitalisasi makin terbuka. Karena pola konvensional yaitu tatap muka, semuanya ketersinggungan," katanya saat diskusi online dalam program Bupati Menyapa melalui aplikasi Zoom, Selasa (18/8/2020).
Dendi menyebut sekitar 3000-an UMKM di wilayahnya terdampak pandemi Covid-19. Ada yang dampaknya minim, ada yang berhenti dan bahkan ada yang beralih ke usaha lain.
"Dampaknya luar biasa, adanya penurunan pendapatan UMKM. Padahal, Pesawaran kaya akan potensi produk di desanya masing-masing," ujarnya.
Terkait pemasaran produk, Dendi menyatakan bahwa Pesawaran lebih dekat dengan ibu kota Jakarta secara geografis.
Ia juga mengajak pelaku UMKM dan masyarakat Pesawaran untuk memanfaatkan gadget mendukung usahanya.
"(Gadget atau HP) Jangan hanya dipakai untuk bermedia sosial semata. Kita harus jadi agen of change. Bukan hanya pelaku UMKM, tapi semua peserta Zoom meeting bisa memanfaatkan momentum digitalisasi UMKM," terangnya.
Bupati muda ini mengimbau semua pihak untuk memanfaatkan perkembangan teknologi informasi semaksimal mungkin.
"Karena hari ini banyak orang yang tidak memiliki toko, tapi dia bisa berdagang dengan memanfaatkan gadget. Hanya menggunakan gadget atau pun pelayanan telekomunikasi, masyarakat dan pelaku UMKM bisa berjualan. Kalau kita tidak memanfaatkan teknologi informasi yang ada saat ini, maka kita akan tertinggal," ungkapnya.
Jauh sebelum corona masuk Indonesia, Pemkab Pesawaran di bawah kepemimpinan Dendi sudah meluncurkan program Desa Digital Desa Wisata atau Dedi Dewi.
"Hanura sudah kita siapkan sebagai pilot project. Karenanya, aparatur Pemerintahan Desa Hanura harus siapkan konsep infrastruktur untuk mewujudkan Desa Hanura sebagai Desa Digital Desa Wisata," imbuhnya.
Dendi juga mengaku sudah mengusulkan pemasangan jaringan sinyal internet di beberapa wilayah yang masih blank spot (susah sinyal).
"Kita juga sudah mengusulkan pembangunan tower untuk daerah blank spot. Untuk Bayas sudah diusulkan ke salah satu provider," ucap Dendi menjawab pertanyaan salah seorang peserta Zoom meeting.
Sementara Founder Kopi Blockchain Dedi Yudianto, yang menjadi pembicara Zoom meeting, meminta pelaku UMKM untuk tidak lagi meragukan dunia digital.
Baginya, Covid-19 adalah musibah yang membawa berkah untuk semua orang beralih memanfaatkan dunia digital.
"Dedi Dewi sudah sempat diwacanakan Jokowi, tapi sampai saat ini belum terealisasi. Kita hari ini bisa berharap Bupati Pesawaran mewujudkan hal tersebut. Potensi Pesawaran sangat luar biasa besar, karena nempel dengan ibu kota," paparnya.
Pria yang sudah 25 tahun menggeluti dunia siber ini mengajak masyarakat Pesawaran bangkit dan merubah aktivitas bisnisnya ke arah digital.
"Dengan dukungan Bupati Pesawaran, kita wujudkan Dedi Dewi. Kita harus menjadi orang-orang yang melek IT. Apalagi Bupati Pesawaran adalah sosok yang visioner. Ayo kita wujudkan UMKM digital, ayo Bapak-Ibu memulainya sekarang. Jangan sampai dananya sudah siap, tapi masyarakat tidak siap," pungkasnya. (*)
#BupatiMenyapa #Pesawaran
Ещё видео!