TRIBUN-VIDEO.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin kembali buka suara soal penggunaan senjata nuklir dalam perang.
Dalam pernyataannya, Putin menilai penggunaan senjata nuklir tidak boleh terjadi.
Hal ini tentu berbeda dengan sikap Putin saat awal invasi ke Ukraina dilancarkan.
Dilansir oleh Russia Today, Senin (1/8), pernyataan Putin ini disampaikan untuk merespons tawaran dari Presiden Amerika Serikat Joe Biden soal kontrol senjata.
Untuk diketahui, Biden meminta Rusia agar merundingkan kesepakatan pengendalian senjata baru untuk menggantikan perjanjian New Start atau Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis yang akan berakhir pada 2026 mendatang.
Dalam suratnya kepada peserta konferensi tinjauan Perjanjian Non-Proliferasi Senjata Nuklir (NPT) kesepuluh, Putin menyatakan, Rusia hingga kini masih konsisten mematuhi perjanjian tersebut.
“Rusia secara konsisten mengikuti surat dan semangat Perjanjian. Kewajiban kami di bawah perjanjian bilateral dengan Amerika Serikat tentang pengurangan dan pembatasan senjata yang relevan juga telah dipenuhi sepenuhnya," kata Putin.
Tak hanya itu, Putin juga menyebut, dalam perang nuklir dipastikan tak ada pemenang.
Sehingga hal tersebut tidak boleh terjadi.
Putin juga yakin, seluruh negara yang mengikuti aturan NPT harus memiliki akses ke penggunaan energi nuklir secara damai tanpa syarat apapun.
Ia menyatakan siap untuk membantu para mitranya di bidang energi atom.
Sikap Putin ini bertolak belakang saat awal invasi Rusia ke Ukraina.
Kala itu Putin memberi ancaman tersirat kepada sejumlah pihak luar yang berupaya membantu Ukraina.
Putin juga sempat memerintahkan pasukan nuklir Rusia untuk bersiaga tinggi terhadap negara yang dianggap tidak bersahabat.
Isu penggunaan senjata nuklir ini kerap berhembus semenjak invasi dilakukan.
Beberapa waktu lalu pihak Rusia menyatakan, penggunaan nuklir bisa saja terjadi apabila ada pihak yang mengancam Rusia.
(Tribun-Video.com)
rt.com/russia/560022-putin-on-nuclear-war/
VP: Januar Imani Ramadhan
Host: Sisca Mawaski
Ещё видео!