Hai mitra kominfotik, kembali lagi kita pada program Gorontalo baik, dimana edisi kali ini, kita akan melihat dari dekat proses pembuatan salah satu alat musik tradisional Gorontalo, yaitu Polopalo . Alat musik ini diproduksi oleh kelompok usaha tingohu lipu di desa ilohungayo , kecamatan batudaa , kabupaten Gorontalo.
Polopalo merupakan jenis alat musik yang dimainkan dengan cara dipukul. alat musik ini terbuat dari bambu yang dibentuk menyerupai garpu tala.
Dahulu alat musik ini biasanya dimainkan oleh para petani untuk mengusir burung dan juga digunakan oleh seseorang sebagai pemberi isyarat akan suatu kejadian di dalam masyarakat. Seiring perkembangan zaman, Polopalo kini dijadikan sebagai suatu alat musik yang memiliki tiap nada sendiri, Sehingga saat memainkannya menciptakan irama musik yang harmonis.
Pada proses pembuatannya,alat musik Polopalo diambil dari bambu yang dipilih secara khusus,yakni bambu yang sudah melewati proses pengeringan secara alami. Setelah melewati proses penebangan , batang bambu kemudian dipotong sesuai ukuran per ruasnya . selain itu , pemotongan bambu juga disesuaikan dengan jenis Polopalo yang akan dibuat . selanjutnya , bambu kemudian dicuci menggunakan deterjen untuk menghilangkan lumut dan miang yang menempel , setelah itu,batang bambu kemudian dijemur terlebih dahulu selama satu hari.
Proses selanjutnya yakni pembuatan lidah Polopalo , proses diawali dengan melubangi bagian batang yang akan dikeluarkan dengan menggunakan bor.. tujuannya untuk mempermudah pengirisan . penggunaan lem juga dilakukan pada bagian yang mengalami sedikit retakan agar bambu tidak terbelah . selanjutnya setengah bagian dari ruas bambu akan dibentuk lidah yang melengkung menyerupai garpu tala . bagian ini nantinya yang akan bergetar dan menghasilkan bunyi saat dipukul .
Dalam proses pembuatan Polopalo , tahapan yang tersulit adalah menyetel nada. proses awal menyetel nada dilakukan dengan meniup pianika secara bersamaan memukulkan Polopalo ke lutut perajin sambil mendengarkan bunyi yang dihasilkan. jika bunyi belum seirama dengan pianika, ujung lidah Polopalo akan dikurangi ketebalannya. proses ini dilakukan berulang hingga nada pianika dan Polopalo seirama.
Untuk setiap nada , Polopalo yang dibuat jumlahnya berbeda . Polopalo melodi sebanyak 24 buah , ritem 20 buah , bas 13 buah , dan kontra bas 13 buah , sehingga total dalam satu set sebanyak 70 buah Polopalo.
Setelah semua Polopalo yang terdiri dari melodi , ritem , bas , dan kontra bas dibuat , tahap berikutnya adalah merakit Polopalo pada dudukannya . dudukan Polopalo terbuat dari balok kayu dengan tinggi satu meter , dan panjang disesuaikan dengan jumlah Polopalo .
Jumlah dudukan yang dibuat sebanyak empat buah sesuai dengan jenis nada Polopalo . Polopalo disusun dengan tangga nada yang rendah hingga tinggi atau sebaliknya. kode tangga nada ditulis pada ujung lidah untuk memudahkan saat memainkan Polopalo. . Polopalo kemudian diikat dengan karet ban dalam pada dudukannya .
Proses selanjutnya adalah pengecatan dudukan Polopalo menggunakan vernis . penggunaan jenis cat ini bertujuan agar Polopalo yang telah tersusun terlihat lebih menarik.
Proses terakhir adalah membuat alat pemukul Polopalo .jika dahulu alat musik ini dimainkan dengan cara memukulkan ke bagian lutut pemainnya . dalam perkembangannya , dibuatkan alat pemukul yang pada bagian ujungnya dilapisi karet .
Kelompok usaha tingohu lipu biasanya memproduksi Polopalo sesuai dengan pesanan dari sanggar kesenian dan sekolah . untuk ongkos pembuatan Polopalo melodi dan ritem , harganya masing-masing sebesar enam juta rupiah . sedangkan untuk bas delapan juta rupiah , dan kontra bas tujuh juta rupiah.
Mitra kominfotik , alat musik Polopalo merupakan warisan leluhur yang harus dilestarikan . semoga edisi Gorontalo baik ini bisa menambah pengetahuan kita tentang Polopalo . wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh , sampai jumpa.
Pewarta: Haris/Roman
Videographer: Alfred/Didin/Bahrian
Editor: Bahrian
Pengisi suara: Fandi
#gorontalo
#polopalo
#budaya
#gorontalobisaolo
#alatmusikbambu
Ещё видео!