KOMPAS.TV - Kementerian Keuangan memastikan negosiasi pembayaran utang yang sedang dilakukan di Amerika Serikat belum memberi dampak pada pasar keuangan dalam negeri.
Hingga 21 Mei, Pasar SBN masih mencetak angka positif Rp60,65 triliun.
Sejauh ini itu adalah angka Yield SBN dalam 10 tahun.
Baca Juga Keuntungan Kerja Sama Mahkamah Agung dan PT Pos Indonesia untuk Masyarakat - MA NEWS di [ Ссылка ]
Jika krisis utang yang melanda Washington akhirnya membuat Amerika Serikat (AS) terjerembab ke dalam resesi, ekonomi AS tidak akan tenggelam sendirian.
Dampak dari default atau gagal bayar utang pertama dalam sejarah terhadap utang federal akan dengan cepat terdengar di seluruh dunia, seperti yang dilaporkan oleh Associated Press, Senin (22/5/2023).
Pesanan bagi pabrik-pabrik China yang menjual elektronik ke AS bisa kering. Investor Swiss yang memiliki Surat Utang AS akan mengalami kerugian. Perusahaan Sri Lanka tidak lagi dapat menggunakan dolar sebagai alternatif terhadap mata uang mereka yang tidak stabil.
"Tidak ada bagian dari ekonomi global yang akan terhindar jika pemerintah AS pailit dan krisis ini tidak segera diselesaikan," kata Mark Zandi, kepala ekonom Moody's Analytics.
Artikel ini bisa dilihat di : [ Ссылка ]
Ещё видео!