SEJARAH BIMA : Makna Garuda Berkepala Dua, lambang kesultanan Bima
Disadur dari buku Asi Mbojo Penghubung Mata Rantai Sejarah karangan Alan Malingi, Asi Mbojo pernah melahirkan satu hal yang sangat fundamental dalam perjalanan sejarah Bima. Pada selasa, 22 Djukaidah 1203 Hijriah atau bertepatan dengan 15 Agustus 1789, Sultan Bima Abdul Hamid Muhammad Syah telah mengeluarkan sebuah dektrit penetapan lambang kesultanan Bima yaitu garuda berkepala dua yang menoleh ke kiri dan ke kanan sebagai lambang kesetaraan hukum adat dan hukum Islam.
Gambar Garuda yang menoleh ke kanan dan ke kiri di atas perisai dengan warna dasar kuning berarti kejayaan. Warna Garuda berarti setia. Warna perisai merah berarti berani. Garuda berkepala dua yang melambangkan menoleh ke kanan dan kiri, suatu pernyataan bahwa dasar pemerintahan Kesultanan Bima berasaskan Hukum Adat dan Hukum Islam berkedudukan sama dan seimbang.
Ещё видео!