Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan
Prodi : BKPI
Semester: 4
Mata Kuliah : Praktikum BK individu
Dosen Pengampu: Belardo Farjan Toky, M. Pd
Nama Konselor: Wita Ayu Astuti (2111080227)
Nama Konseli : Tiara Minika (2111080181)
Pendekatan Kognitif-Behavioral memiliki pandangan bahwa seorangindividu memiliki perilaku yang dipengaruhi oleh kondisi internal (kognitif). Berdasarkan hal tersebut, terapi Kognitif-Behavioral menekankan bahwaperubahan tingkah laku dapat terjadi jika seorang individu mengalamiperubahan dalam masalah kognitif.
CBT mempunyai beberapa prinsip dasar, yaitu: CBT didasarkan pada hubungan antara proses kognitif, emosi perasaan, dan perilaku seseorang. CBT merupakan prosedur yang singkat dan terbatas waktu. CBT membutuhkan hubungan terapetik yang kuat dan kerjasama kolaboratif antara terapis dan pasien
Sejarah terapi kognitif pada awalnya dikembangkan pada awal 1960 oleh Dr. Aaron Beck dari University of Pennsylvania. Teori tersebut memostulasikan bahwa selama perkembangan kognitifnya klien belajar kebiasaan-kebiasaan yang tidak tepat untuk memproses dan menginterpretasi informasi. Terapi kognitif berusaha bahwa distorsi kognitif klien dan membantunya mempelajari berbagai macam cara yang berbeda dan lebih realistis untuk memproses dan menguji realitas informasi
teknik desensitisasi sistematis adalah teknik yang mampu meredakan atau sampai menghilangkan rasa cemas, sebagai model konseling yang memiliki pendekatan yang berorientasi pada perubahan perilaku menyimpang dengan menggunakan prinsip-prinsip belajar.
Dalam menerapkan teknik desensitisasi sistematis pada konseli, konselor menempuh beberapa langkah antara lain yaitu: 1) menentukan hirarki kecemasan konseli, kegiatna ini dimaksudkan agar konseli bersama konselor mengetahui hirarki kecemasan konseli sehingga dapat menentukan prioritas mana yang harus di tangani oleh konselor
Ещё видео!