Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum
PONOROGO, TRIBUNJATIM.COM - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendatangi lokasi bencana tanah retak di Dukuh Sumber, Desa Tumpuk, Kecamatan Sawoo, Jumat (3/3/2023).
Orang nomor satu di Jawa Timur itu langsung menuju titik tanah retak. Khofifah melihat bagaimana rumah yang dulu berdiri tegak saat ini hancur karena fenomena alam tanah retak.
“Saya sudah melihat sendiri bagaimana lokasinya. Saya sudah koordinasi dengan bupati dengan tim dari Pemprov Jatim akan mencari lahan untuk relokasi,” ujar Khofifah di lokasi.
Dia menjelaskan pihak pemerintah baik Pemkab Ponorogo maupun Pemprov Jatim akan mencari lahan punya Perhutani. Yang diutamakan adalah di sekitar Desa Tumpuk.
“Setelah selesai lahannya nanti kami (Pemprov Jatim) yang bangun. Yang jelas lahannya harus bisa 43 rumah,” kata orang nomor satu di Jawa Timur ini kepada media
Dia menerangkan bahwa satu rumah nanti dibudget atau dianggarkan sebesar Rp 50 juta per rumah. Modelnya adalah Huntara (hunian sementara). “Sehingga ada yang gotong royong akan bagus sekali,” urainya.
Menurutnya, jika sudah ada lahan siap. Tentu Pemprov Jatim akan mengeluarkan Belanja Tak Terduga (BTT). Kemudian akan siap dibangun Huntara.
Menurutnya, jika Bupati Ponorogo sudah mendapat izin relokasi lahan perhutani. “Nanti segera diajukan ke Pemprov segera dibangun seperti yg di Trenggalek, kemudian Ngebel minggu depan saya datang lagi, untuk meresmikan 22 rumah di Ngebel,” bebernya.
Untuk status tanggap darurat, Khofifah mengatakan jika status itu ditetapkan oleh Bupati. Kalau di tanah retak Sawoo Ponorogo tentu dikeluarkan oleh Bupati Sugiri Sancoko.
“Tanggap darurat wilayah pak bupati maksimal 14 hari. Pak bupati kecuali mau ditambah boleh,” urainya.
Pada dasarnya tanggap darurat itu di kabupaten. Nanti jika memang sudah ditetapkan, Pemprib akan mensupport logistik kemudian beberapa kebutuhan ketanggapdaruratan.
“misalnya terpal, dapur umum, ada mobil dumlap, sesuai dengan tingkat kebencanannya kalau itu banjir, maka biasanya butuh damkar untuk membersihkan, biasanya proses pembersihan lumpurnya menjadi mengeras nah itu butuh damkar kalau banjir harus segera disedot butuh pompa air seperti Gresik kita kirim pompa air Pamekasan juga tergantung,” urainya.
Sementara, salah satu warga Surati mengatakan sangat senang jika memang harus direlokasi. Pasalnya rumahnya sudah hancur karena tanah retak.
“Di pengungsian aman sudah nyaman. Tapi lebih nyaman lagi jika segera direlokasi. Ikut maunya pemerintah kita mau tinggal dimana, yang penting dibikinin rumah yang aman. Pengen pindah ke tempat aman,” pungkasnya.
Caption foto : Datangi Bencana Tanah Reta di Tumpuk Sawoo, Gubernur Janji Segera Relokasi dan Bangun Huntara (Pramita Kusumaningrum/Tribunjatim.com)
VP: SUGIHARTO
#tumpuksewoo #ponorogo #khofifah #tanahretak #beritaharini #gubernur jatim
SURYA.CO.ID -
Website:
[ Ссылка ]
Instagram:
[ Ссылка ]
Facebook:
[ Ссылка ]
YOUTUBE
[ Ссылка ]
#suryaonline #hariansurya #TribunnewsSURYA
Ещё видео!