Tetesan adalah upacara adat yang menandai siklus hidup anak perempuan. Upacara ini menjadi penanda masa pra remaja, dimana seorang anak bukan lagi dipandang sebagai bayi atau anak kecil tetapi juga belum dewasa fisik maupun psikologisnya. Pelaksanaan upacara dilakukan dengan cara membersihkan diri dan meminum jamu (loloh) sebagai simbol pengenalan akan belajar merawat diri secara fisik dan psikis. Kedua hal tersebut sebagai simbol penyucian dan penyiapan untuk memasuki dunia pra remaja.
Upacara Tetesan menjadi inspirasi dari Beksan Srimpi Wiraga Pariskara, salah satu Yasan Dalem terbaru yang merupakan karya Srimpi pertama Sri Sultan Hamengku Bawono Ka-10 sejak bertakhta. Sebelum menyaksikan Srimpi Wiraga Pariskara yang akan tampil perdana dalam gelaran International Symposium on Javanese Culture 2024 yang bertajuk “Traditional Ceremonies in the Sultanate of Yogyakarta” tanggal 9-10 Maret 2024, berikut ulasan lengkap terkait prosesi Tetesan yang dijalani RAj. Nisaka Irdina Yudonegoro, putri sulung GKR Bendara & KPH Yudanegara dalam dokumenter Danapratapa berikut ini.
Ещё видео!