Lima hari setelah pembunuhan massal di Pulau Utoeya, Norwegia, muncul keterangan baru.
Paramedis Haavard Larsen, termasuk yang pertama membantu para pemuda ketakutan di pulau itu.
[Haavard Larsen, Paremedis]:
"Sangat sulit digambarkan, jika anda pernah melihat film tua tentang kamp konsentrasi, kurang lebih seperti itu -- tatapan kosong, sangat trauma. Saya berikan sebuah contoh, rekan saya mencoba menyelamatkan salah satu anak ke daratan, tapi anak itu mundur dan bertanya 'Apakah kamu akan menembak saya?'"
Anders Behring Breivik berseragam polisi saat dia melakukan penembakan membabi buta, yang menewaskan 68 orang.
Saat tembakan dan teriakan mencapai daratan, para peserta kemah segera menaiki perahu dan menyelamatkan korban yang loncat ke danau.
Salah seorang peserta, berhasil menyelamatkan 40 hingga 50 orang.
[Haavard Larsen, Paramedis]:
"Saya rasa setiap penyelamat sudah berpengalaman, tapi ini adalah hal yang tidak terpikirkan akan dijumpai. Saya rasa mereka semua, saya yakin, mereka tidak akan pernah melupakan kejadian ini karena ini sangat khusus. Saya bangga bisa menjadi bagian dalam operasi besar ini."
Di ibukota Oslo, dimana Breivik juga meledakkan bom, hidup masyarakat pelan-pelan kembali normal.
[Faisal Lintuuran, Warga Kota Oslo]:
"Saya melihat kehidupan kembali seperti normal, ini adalah pertanda baik. Saya harap, yang sudah terjadi tidak akan menghalangi siapapun kembali ke kehidupannya."
Hari Rabu lalu, seorang mentri juga kembali ke kantornya yang di bom di kawasan pemerintahan Oslo.
-~-~~-~~~-~~-~-
Please watch: "Amerika Serikat Akan Tolak Visa Penganiaya Falun Gong | Hak Asasi Manusia"
[ Ссылка ]
-~-~~-~~~-~~-~-
Ещё видео!