TRIBUN-VIDEO.COM - Rumah milik Setyo Subagyo yang berdiri sendirian di tengah proyek Tol Yogyakarta-Solo di Desa Kahuman, Kecamatan Ngawen, Klaten, kini rata dengan tanah.

Sebelumnya rumah tersebut berdiri cukup lama dan membuat proyek jalan tol belum dapat dilanjutkan.

Pemilik rumah pun kini memilih untuk menerima uang ganti rugi senilai Rp 3,5 miliar yang ia nilai tidak sesuai.

Dilansir TribunJogja, rumah yang ada di pinggir jalan Klaten-Boyolali itu dibongkar secara mandiri oleh Setyo pada Rabu (8/3).

Bangunan yang berdiri di tanah berukuran 500 meter persegi itu dibongkar dengan menggunakan alat berat.

Sebelum dibongkar, sejumlah benda yang masih bisa digunakan terlebih dulu diambil, seperti pintu hingga jendela.

Kini rumah bercat hijau tersebut pun sudah tak lagi berdiri seperti beberapa waktu lalu.

Setyo sebelumnya menolak membongkar rumahnya karena merasa uang ganti rugi yang diberikan tidak sesuai.

Pasalnya harga tanah miliknya dihargai Rp 2,5 juta per meter, sedangkan rumah di seberang jalan dihargai Rp 3 juta per meter.

Penilaian itu membuat Setyo merasa kecewa mengingat tanah miliknya sudah dalam keadaan datar, sedangkan rumah di seberang terdapat jurang.

Sebenarnya Setyo tak masalah membongkar rumahnya asalkan uang ganti rugi yang diberikan lebih tinggi.

Kasi Pengadaan Tanah BPN Klaten, Sulistyono menerangkan, Setyo sudah menandatangani surat persetujuan pembayaran ganti rugi.

Dengan diterimanya uang ganti rugi (UGR) tanah terdampak proyek tol itu, maka persoalan ganti rugi tanah atas nama Setyo sudah selesai.

(TribunVideo.com)

[ Ссылка ]

Host: Sisca Mawaski
VP: Fajar

#beritaterbaru #beritaterkini #beritaviral #live #breakingnews

свернуть