video-farid mukarrom |dd| kediri
SURYA.co.id | Kediri - Tim Arkeolog Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan, Mojokerto Jawa Timur hari ini melakukan eskavasi pentirtaan kuno di area Gunung Klotok Kediri Jawa Timur.
Kegiatan eskavasi ini sudah berlangsung selama 4 hari diatas 536 meter permukaan laut.
Ketua Panitia Eskavasi Arkeolog BPCB Trowulan Nugroho Harjo Lukito mengatakan bahwa awalnya ia mendapat informasi pada tahun 2017 bahwa ditemukan struktur bata yang ada airnya.
"Hingga kemudian kami menentukan titik zonasi dan pada tahun 2020 ini kami melakukan kegiatan eskavasi," jelasnya.
Melanjutkan menjelaskan bahwa struktur batu bata kuno dan sumber mata air yang ditemukan selama ini dimanfaatkan warga untuk irigasi.
"Dari ekskavasi ini tampak bangunan bekas petirtaan kuno yang memanjang dari utara ke selatan. Selama ini bangunan tersebut tertimbun abu vulkanis dari letusan Gunung Kelud serta material tanah longsor dari puncak Gunung Klotok," terangnya.
Masih kata Nugroho bahwa untuk progres hingga 4 hari berjalan ini, masih belum menampakkan gambaran secara keseluruhan struktur bangunan pentirtaan.
"Tentu pentirtaan ini masih ada korelasi dengan candi yang ada di atas gunung klotok," imbuhnya.
Nugroho berharap kedepannya ekskavasi bisa dilanjutkan di masa mendatang tidak hanya berhenti sampai 14 hari ini agar situs purbakala ini bisa diamankan untuk bahan observasi.
"Karena sumber daya kita disini terbatas sehingga kami berharap ada perhatian lebih untuk melanjutkan eskavasi di tempat ini," tuturnya.
Sementara itu untuk periodesasi pentirtaan menurut Nugroho disini diduga berada pada zaman Kerajaan Kediri hingga Majapahit.
"Di area gunung klotok ini kami temukan banyak peninggalan keramik yang diduga berasal dari 5 dinasti kerajaan Majapahit dan Kediri," pungkasnya.
WEBSITE:
[ Ссылка ]
INSTAGRAM:
[ Ссылка ]
FACEBOOK:
[ Ссылка ]
#suryamalang
#malang
#ngalam
Ещё видео!