Jakarta, pekan ini masih berada di jajaran kota dengan kualitas udara terburuk di dunia. Kabut tipis tampak menyelimuti ibu kota.Diduga kuat kabut tipis ini bukan kabut biasa, tapi akibat polusi. Menurut situs penyedia peta polusi online, AirVisual, pada Kamis (1/8) pagi ini,Jakarta menempati urutanpertama kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.
Ibu kota memiliki poin 160 dan kategori tidak sehat berada dalam rentang 151 hingga 200. Kualitas udara di Jakarta masuk dalam kategori merah, yaitu kategori unhealthy atau tidak sehat. Hasil pengukuran AirVisual ini dibantah oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar. Menteri LHK menyebut,pengukuran AirVisual berbeda metode dan waktu dengan pengukuran yang dilakukan indonesia.
Kementerian LHK dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) justru punya hasil pengukuran yang berbeda. Menurut BMKG, kualitas udara Jakarta masih dalam batas normal. Tingginya polusi di Jakarta terjadi di lokasi dan waktu tertentu.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut akan mencari sumber masalah yang menyebabkan tingginya polusi udara di Jakarta.Anies menyebut, nantinya hasil kajian yang diumumkan sebagai langkah Pemprov DKI untuk mengurangi masalah polusi di ibu kota. Salah satu solusi yang ditawarkan adalah perbaikan lalu lintas.
Meski ada perdebatan soal data pencemaran udara, warga Jakarta kini dihantui bahaya polusi danancaman kesehatan. Menurut riset kesehatan dasar Kementerian Kesehatan di Jakarta tahun 2018, prevalensi asma 2,6% dan prevalensi asma kambuh 52,7%, sementara prevalensi ISPA 2,7%, ISPA anak balita 5,4%, prevalensipneumonia 2,2%, dan pneumonia anak balita 2%.
Sejumlah warga pun resmi mengajukan gugatan warga negara atau citizen law suit kepada Pemprov DKI Jakarta, menteri, hingga Presiden Jokowi.Gugatan itu diajukan karena kualitas udara di Jakarta kian buruk.
#UdaraJakarta #PolusiJakarta #DKIJakarta
Jangan lewatkan live streaming Kompas TV 24 jam non stop di [ Ссылка ]. Supaya tidak ketinggalan berita-berita terkini, terlengkap, serta laporan langsung dari berbagai daerah di Indonesia, yuk subscribe channel youtube Kompas TV. Aktifkan juga lonceng supaya kamu dapat notifikasi kalau ada video baru.
Media social Kompas TV:
Facebook: [ Ссылка ]
Instagram: [ Ссылка ]
Twitter: [ Ссылка ]
LINE: [ Ссылка ]
Ещё видео!