TRIBUN-VIDEO.COM - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kementerian PPPA) melaporkan terjadi peningkatan angka perkawinan anak atau pernikahan dini selama pandemi Covid-19.
Akibatnya, pengajuan dispensasi akibat kehamilan yang tidak direncanakan juga mengalami peningkatan.
Dikutip dari Kompas.com pada Jumat (1/10/2021), anak-anak adalah mereka yang berusia di bawah 18 tahun dan umumnya mereka masih mengenyam pedidikan sekolah menengah.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo menjelaskan, kehamilan yang tidak direncanakan setidaknya dapat bersumber pada dua hal.
Pertama, pasangan usia subur yang tidak segera melakukan kontrasepsi pasca persalinan.
Kedua, yakni terjadi kehamilan sebelum pernikahan.
"Keduanya bisa terjadi karena mereka tidak memahami kesehatan reproduksi, sehingga perlu diberikan edukasi atau pemahaman terkait masalah ini," jelas Hasto.
Bila meninjau data pada 2020, ada lebih dari 64 ribu pengajuan dispensasi pernikahan pada anak bawah umur.
Oleh karena itu, untuk mengantisipasi risiko negatif, pemerintah terus mendukung program keluarga berencana (KB) bagi masyarakat.
Sasaran program tersebut menekankan pada hal perencanaan membangun keluarga dan edukasi kesehatan reproduksi.
Khusus edukasi reproduksi bagi anak-anak, Hasto menguraikan pentingnya mengubah persepsi tentang pendidikan seksual karena mengingat pendidikan ini sangat perlu dilakukan sejak dini.
Ia menambahkan, pendidikan seksual tidak sekedar tentang hubungan seksual.
Namun juga perawatan kesehatan sehingga tidak dianggap sebagai hal yang tabu.
Untuk itu, Hasto menyarankan kepada orangtua dan guru untuk membahas edukasi kesehatan seksual yang disesuaikan dengan kebutuhan usia, melalui materi yang menarik dan penyampaian yang baik.
(Tribun-Video.com/ Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pernikahan Dini Meningkat Selama Pandemi, BKKBN Gencarkan Edukasi Reproduksi", Klik untuk baca: [ Ссылка ].
Penulis : Ellyvon Pranita
Editor : Gloria Setyvani Putri
