Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-MEDAN.com, KARO - Akibat dampak dari bencana tanah longsor yang terjadi beberapa waktu lalu di kawasan Sembahe, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, masih berdampak hingga saat ini.
Dimana, menjelang momen libur perayaan Natal 2024 dan tahun baru 2025 geliat wisata di Kabupaten Karo masih cukup sepi.
Hal ini, didapatkan dari minimnya jumlah okupansi atau tingkat hunian sejumlah hotel yang ada di Berastagi. Seperti hari ini yang sudah mulai masuk momen libur Nataru, tingkat okupansi di beberapa hotel ternama di Berastagi masih cenderung lesu.
Seperti yang diungkapkan oleh Syahriadi, Manager Operasional Hotel Sinabung Hills Berastagi ini menjelaskan hingga satu pekan terakhir sebelum momen puncak libur tahun baru okupansi di hotel Sinabung Hills Berastagi masih di angka 10 hingga 15 persen. Dirinya menjelaskan, angka ini didapat dari data pemesanan kamar hotel melalui aplikasi dan telepon.
"Sampai sekarang, menjelang libur Nataru ini masih khusus untuk libur Natal masih di angka 10 persen, dan untuk tahun baru masih di angka 15 persen," ujar Syahriadi, saat ditemui di Hotel Sinabung Hills Berastagi, di Jalan Kolam Renang, Berastagi, Senin (23/12/2024).
Diungkapkan Syahriadi, pihaknya melihat kondisi ini memang merupakan dampak dari banyaknya masyarakat yang masih enggan datang ke Berastagi karena dampak bencana longsor yang terjadi beberapa waktu lalu. Dirinya menjelaskan, minimnya jumlah hunian juga sudah terjadi sejak awal bulan lalu dimana okupansi langsung tercatat melemah.
"Memang ini dampak dari bencana yang di Sembahe kemarin, sehingga masyarakat masih takut," ucapnya.
Lesunya tingkat okupansi tahun ini, sangat berbanding terbalik dengan yang terjadi pada momen libur Nataru tahun lalu. Dikatakannya, pada tahun lalu pemesanan hotel untuk momen libur Nataru dari 104 kamar di hotel tersebut sudah full mulai dari tamu yang memesan hotel melalui aplikasi maupun datang langsung memesan kamar di hotel.
"Kalau tahun-tahun sebelumnya, di H-10 kita sudah langsung full booking dan bertahan sampai H+2 tahun baru. Tapi ini kita lihat sampai sejauh ini masih sangat minim," katanya.
Di tempat serupa, General Manager (GM) Hotel Internasional Sibayak Berastagi Achmad Zulham juga mengungkapkan hal yang tak jauh berbeda. Bahkan, diungkapkan Zulham kondisi okupansi di hotel yang dipimpinnya itu masih berada di angka di bawah 15 persen.
"Waduh lesu sekali bang, dari mulai longsor kemarin sampai sekarang enggak ada perubahan, malah makin parah," ujar Zulham.
Diungkapkan Zulham, akibat dari bencana longsor yang terjadi beberapa waktu lalu sangat berdampak pada segala aspek di Berastagi. Mulai dari wisata baik perhotelan, objek wisata, hingga ke ekonomi terutama UMKM.
"Dampaknya cukup besar, ini sudah efek domino yang sekarang disarankan oleh semua pelaku usaha di Kabupaten Karo," katanya.
Dengan minimnya tingkat okupansi, kedua manajemen hotel mengungkapkan masing-masing hotel memberikan promo spesial. Salah satunya ialah memberikan potongan harga kamar hotel bagi calon tamu yang akan menginap di momen libur Nataru ini.
Sementara, manajemen Hotel Mikie Holiday mengungkapkan hal yang cukup memberikan angin segar. Seperti yang diungkapkan oleh Sales Manager Hotel Mikie Holiday Verawaty yang mengungkapkan okupansi di hotel tersebut sudah berada di angka 40 hingga 60 persen.
"Untuk momen Nataru ini kita lihat sudah di 40 sampai 60 persen okupansi di hotel kita," ucap Verawaty.
Ketika ditanya mengenai dampak dari bencana longsor, dirinya menjelaskan sampai saat ini memang cukup terdampak. Namun, dirinya berharap ke depan terutama saat memasuki libur tahun baru menunjukkan tren yang meningkat. (mns/tribun-medan.com)
Reporter :Muhammad Nasrul
Editor :Satia
#TribunMedan #berastagi #karo #hotel #natal #tahunbaru
Ещё видео!