PROJEK ASAS DISANGIRAN
Kelompok 8 (Kapak Corong)
Anggota:
-Arya Bima Kirana/04
-Muhammad Ksatria Gatotkaca/21
-Rizky Prasetyo/28
-Rizqi Raihansyah/29
Kelas XTP_1
Laporan Hasil Observasi Kapak Corong Peninggalan Manusia Purba
1. Pendahuluan
Museum Sangiran adalah sebuah museum arkeologi yang terletak di Desa Krikilan, Jl. Medan Merdeka Barat No.17 RT02/RW03, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Terletak sekitar 15 kilometer di sebelah utara Kota Solo, museum ini dapat diakses melalui perjalanan darat dari Solo atau Sragen. Museum Sangiran Masuk ke salah satu situs manusia purba paling penting di dunia yang juga telah diakui oleh UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia sejak tahun 1996. Museum Sangiran memiliki luas bangunan sekitar 1.000 meter persegi, sementara luas keseluruhan kawasan situs Sangiran adalah sekitar 56 kilometer persegi yang mencakup berbagai situs arkeologi penting di sekitarnya.
1. Deksripsi Isi
Kapak corong adalah salah satu peninggalan arkeologi dari masa perundagian, sekitar zaman logam atau perunggu di Nusantara. Kapak ini ditemukan dalam bentuk yang bervariasi dan digunakan oleh manusia purba sebagai alat sehari-hari. Observasi ini dilakukan untuk mempelajari bentuk, bahan, fungsi, dan nilai sejarah dari kapak corong sebagai salah satu peninggalan penting. Kapak corong memiliki bentuk seperti corong atau pipa pada bagian atasnya, di mana bagian ini digunakan untuk memasukkan tangkai. Bagian bawah berbentuk pipih dan tajam, memungkinkan kapak digunakan sebagai alat untuk menebang atau memotong.
Bahan: Kapak corong biasanya terbuat dari perunggu, campuran tembaga dan timah. Bahan ini dipilih karena ketahanannya serta kemudahan untuk dibentuk dan digunakan dalam berbagai aktivitas.
Teknik Pembuatan: Kapak ini dibuat melalui teknik pengecoran logam, yang menunjukkan kemampuan manusia purba dalam mengolah logam dan mengembangkan teknologi pada masa itu.
2.Deksripsi Manfaat
Kapak corong berfungsi sebagai alat bantu dalam kegiatan sehari-hari seperti bercocok tanam, berburu, dan mungkin juga dalam kegiatan keagamaan atau upacara adat. Kapak ini juga dianggap memiliki fungsi simbolis karena sering ditemukan dalam situs pemakaman, yang menunjukkan bahwa kapak memiliki nilai spiritual bagi masyarakat masa itu.
3. Kesimpulan
Kapak corong merupakan artefak penting yang memberikan gambaran tentang kehidupan dan teknologi manusia purba di Nusantara. Peninggalan ini menunjukkan bahwa masyarakat pada masa itu telah memiliki keterampilan mengolah logam, memahami kegunaan alat dalam kehidupan sehari-hari, dan mementingkan aspek spiritual dalam kehidupannya. Observasi ini memperkaya pemahaman kita tentang peradaban manusia purba dan kemajuan teknologi yang pernah dicapai di Indonesia.
SUMBER WEBSITE
[ Ссылка ]
[ Ссылка ]
SUMBER VIDIO
[ Ссылка ]
Ещё видео!