Ziarah kubur merupakan perbuatan yang dianjurkan untuk menghadirkan kesadaran hati dan mengingatkan kepada akhirat, sebagaimana yang nabi Muhammad SAW. Sampaikan dalam sabdanya “berziarahlah ke kubur karena hal itu dapat mengingatkan kalian akan akhirat”.
Di sebuah tempat di ibu kota Jakarta, tepatnya Yayasan Al Asyirotusy Syafi’iyyah Di Jl. Kh. M. Syafi’i Hadzimi, Kampong Dukuh Kecamatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan terdapat sebuah makam seorang mu’allim betawi yang bernama KH. M. Syafi’i Hadzami. Makam beliau kerap dikunjungi oleh peziarah yang berasal dari berbagai macam daerah, baik di Jakarta maupun di luar Jakarta, bahkan hingga mancanegara.
Mu’allim KH. M. Syafi’i Hadzami merupakan seorang ulama Betawi yang menjadi generasi kedua dalam jaringan intelektual Islam Betawi pada abad ke -20. Beliau dilahirkan pada tanggal 31 Januari 1931 M bertepatan dengan 12 Ramadlan 1349 H. Orang tuanya bernama Muhammad Saleh Raidi dan Ibu Mini.
Beliau tumbuh besar di lingkungan yang kental dengan keislaman. Semasa hidupnya beliau juga aktif dalam kegiatan keagamaan dan telah mengajar ke berbagai penjuru daerah. Beliau juga terkenal produktif menghasilkan karya tulis berupa buku risalah dengan bahasa indonesia bertuliskan arab. Beliau aktif menghasilkan karyanya pada era 80-an.
Karya terkenal KH. M. Syafi’i Hadzami adalah buku yang berjudul Tawdhih al Adillah. Karya lainnya adalah Sullamul`Arsy fi Qira`at Warsy, Qiyas Adalah Hujjah Syar`iyyah, Qabliyah Jum`at, Shalat Tarawih, `Ujalah Fidyah Shalat, Mathmah Ar-Ruba fi Ma`rifah Ar-Riba, Al-Hujajul Bayyinah.
Pada tanggal 7 Mei 2006 bersamaan 9 Rabi`uts-Tsani 1427 dalam usia 75 tahun beliau menghembuskan nafas terakhirnya. Beliau wafat dalam perjalanan menuju RSPP Pertamina, selepas mengajar di Masjid Ni’matul Ittihad Pondok Pinang, Ciputat Raya.
[ Ссылка ]
#MuhadodorOfficial
Ещё видео!