TRIBUN-VIDEO.COM - Setelah terjaring OTT KPK, Bupati Langkat Terbit Rencana Peranginangin diduga melakukan perbudakan modern.
Ditemukan tempat menyerupai kerangkeng manusia untuk menyiksa para pekerja perkebunan sawit.
Dari penelusuran polisi, kerangkeng itu sudah ada sejak 10 tahun dan digunakan untuk praktik rehabilitasi bagi para pencandu narkoba.
Akan tetapi saat penggeledahan, polisi dan KPK hanya menemukan 3-4 orang pekerja di dalam penjara tersebut dalam kondisi babak-belur.
Sedangkan pekerja lain dikatakan sedang berada di ladang sawit milik Terbit Rencana Peranginangin.
Ketua Migrant Care, Anis Hidayah menyebut bahwa penjara yang ada di rumah Bupati Langkat Terbit Rencana Peranginangin cuma modus rehabilitasi
Ia mengatakan, setiap hari para pekerja itu dipaksa untuk bekerja selama 10 jam.
"Ada dua sel di dalam rumah Bupati yang digunakan untuk memenjarakan sebanyak 40 orang pekerja setelah mereka bekerja," ungkap Anis, usai melapor di Komnas HAM, Senin (24/1/2022).
Setelah bekerja, para tahanan akan dipukuli oleh orang suruhan Bupati Langkat.
Mereka tak memiliki akses kemana pun dan hanya diberi makan dua kali sehari.
Atas temuan itu pula, Migrant Care meyakini bahwa hal tersebut merupakan bentuk perbudakan modern.
Terlebih, para pekerja ini tidak mendapatkan upah atau gaji dari Terbit.
"Setiap hari mereka hanya diberi makan dua kali sehari. Selama bekerja mereka tidak pernah menerima gaji," katanya.(tribun-video.com/tribun-medan.com)
Ещё видео!