PEKALONGAN, KOMPAS.TV - Sekitar 300 warga Desa Kaibahan, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, memadati pemakaman desa setempat untuk menggelar tradisi bersih-bersih makam atau dalam bahasa Jawa disebut Nyadran. Tradisi Nyadran merupakan adat desa menjelang datangnya bulan suci Ramadan.
Kegiatan Nyadran diawali dengan membersihkan makam menggunakan peralatan sederhana seperti cangkul dan sapu lidi. Usai membersihkan makam, ratusan warga Desa Kaibahan ini berkumpul untuk kemudian memanjatkan doa bersama yang dipimpin oleh sesepuh desa.
Pada puncak acara Nyadran, ratusan warga akan berebut gunungan nasi bungkus yang sebelumnya sudah mereka bawa dari rumah masing-masing.
"Acara Nyandran ini untuk bersih-bersih kubur, kirim doa kepada almarhum dan almarhumah warga Kaibahan. Makna dari membawa nasi itu sebagai sedekah dan tolak bala," kata Sri Puji Erwani, Kepala Desa Kaibahan.
Tradisi Nyadran ini merupakan warisan dari leluhur sejak ratusan tahun yang lalu dan dilakukan setiap tahun menjelang datangnya bulan Ramadan.
#ramadan #nyadran #pekalongan
Artikel ini bisa dilihat di : [ Ссылка ]
