TRIBUN-VIDEO.COM - Tinggal hitungan hari, pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono kian mencuri perhatian.
Sebab, pernikahan putra ketiga Presiden Jokowi tersebut akan digelar cukup berbeda dengan pernikahan kedua kakaknya, Gibran Rakabuming dan Kahiyang Ayu.
Rencananya, pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono ini akan digelar di Solo, Jawa Tengah.
Namun keduanya tak akan menggelar acara di gedung Graha Saba Buana seperti pernikahan kedua kakaknya.
Di mana Kaesang Pangarep dan Erina Gudono telah sepakat menggunakan dua tempat lain di Solo, Jawa Tengah untuk tempat pernikahan mereka.
Yakni di Loji Gandrung dan Pura Mangkunegaran.
Pasalnya, kedua lokasi tersebut mereka pilih karena melihat dari sisi sejarahnya.
Hal ini diungkapkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir setelah gladi bersih di Pura Mangkunegaran, pada Minggu (27/11/2022).
"Ini bagian dari pembelajaran pembangunan kultur dan budaya mempromosikan sejarah kita. Aset ini sejarah besar kita," jelas Menteri BUMN Erick Thohir.
Dalam kesempatan itu, Erick Thohir juga mengungkapkan, bahwa bangunan bersejarah perlu dihidupkan dengan berbagai event.
Seperti Istana Maimun di Kota Medan yang dimanfaatkan untuk kegiatan dakwah.
"Istana Maimun juga dilakukan untuk dakwah. Jangan sampai negara maju tapi tidak punya budaya," terangnya.
Sementara itu, Putri Mangkunegara IX, Gusti Raden Ajeng Ancillasura Marina Sudjiwo atau biasa dipanggil Gusti Sura mengungkapkan, bahwa pernikahan Kaesang dan Erina akan menjadi yang pertama orang luar keluarga raja yang menggelar perhelatan di Pura Mangkunegaran.
"Baru pertama kali ini," jelasnya.
Hanya saja, prosesi adat pernikahan Kaesang dan Erina sendiri tidak dihelat di Pura Mangkunegaran, melainkan akan digelar di Loji Gandrung.
Diketahui sebelumnya, Kota Solo memang terkenal akan kebudayaanya yang menakjubkan.
Hal itu tak lepas dari keberadaan dua kerajaan yang pernah mendiami Kota Solo dan berjaya pada masanya.
Yakni Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dan Pura Mangkunegaran.
Melansir situs resmi Pemkot Solo, munculnya dua kerajaan di Kota Solo itu berawal karena perebutan sebuah takhta antar anggota keluarga kerajaan.
Dengan adanya perebutan takhta, maka muncul Perjanjian Salatiga yang memprakarsai berdirinya Pura Mangkunegaran.
Pura Mangkunegaran sendiri didirikan oleh Raden Mas Said pada tahun 1757 setelah menandatangani Perjanjian Salatiga.
Kemudian, Raden Mas Said dijadikan sebagai pemegang takhta pertama, dengan gelar KGPAA Mangkunegara I, dan berkedudukan di Pura Mangkunegaran.
KGPAA Mangkunegara I memiliki keahlian dibidang seni karawitan dan ahli dalam memukul gamelan.
Hal itulah yang menjadi latar belakang diadakannya sebuah perayaan pada setiap hari kelahiran Mangkunegara I.
Di mana dalam perayaan tersebut, biasanya digelar dengan berbagai macam pertunjukkan seperti seni tari, wayang kulit dan wayang orang.
Kecintaan Mangkunegaran I pada bidang kesenian juga mendorongnya untuk menghimpun dan membentuk kelompok-kelompok seniman, yang terdiri dari seniman wayang, seniman tari, dan seniman pengrawit.
Gagasan tersebut kemudian melahirkan beragam macam kesenian Jawa tumbuh di Pura Mangkunegaran, yang kemudian membuat Pura Mangkunegaran menjadi pusat kesenian Jawa.
(Tribun-Video.con/TribunSolo.com)
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Alasan Tasyakuran Pernikahan Kaesang dan Erina Digelar di Pura Mangkunegaran: Mempromosikan Sejarah [ Ссылка ]
Ещё видео!