TRIBUN-MEDAN.COM - Gempa magnitudo 6,8 mengguncang Maroko dan sejauh ini sudah menewaskan 630 orang, namun jumlah tersebut masih bisa berubah seiring evakuasi yang masih berjalan.
Sebanyak 320 orang luka-luka dan dirawat akibat gempa Maroko.
Terkait gempa yang melanda Maroko, Kementerian Luar Negeri RI kemudian menyampaikan nasib 500 WNI yang menetap di Maroko.
Direktur Perlindungan WNI, Judha Nugraha mengatakan, sejauh ini belum ada laporan adanya WNI yang menjadi korban jiwa maupun luka-luka.
Ia menjelasnkan gempa melanda pada Jumat (8/9/2023) pukul 23.14 waktu setempat.
Wilayah yang terdampak yakni Provinsi Al Houz, Marrakech, Ouarzazate, Azilal, Chichaoua dan Taroudant Judha menyebut bahwa jumlah korban gempa yang diumumkan Kemendagri Maroko hingga saat ini mencapai 630 orang berdasarkan data yang dikumpulkan hingga Sabtu (9/9) pukul 02.00 waktu setempat.
Ia menambahkan, saat ini beberapa delegasi Indonesia yang mengikuti konferensi internasional UNESCO di Maroko juga dalam kondisi aman.
Adapun KBRI Rabat telah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan komunitas Indonesia.
KBRI Rabat disebut akan terus memantau perkembangan situasi dan berkoordinasi dengan berbagai pihak mengenai kemungkinan adanya WNI yang terdampak. (*)
Baca selengkapnya di: [ Ссылка ]
#gempa #maroko #630orangtewas
Ещё видео!