Goa Gong Pacitan Jawa Timur || Menyimpan Sejuta Suara Gamelan
Menurut cerita dari warga sekitar, Goa Gong ditemukan sekitar tahun 1930an. Akibat musim kemarau berkepanjangan, Pacitan semakin kekeringan dan sangat sulit untuk mendapatkan udara.
Untuk mengatasi kondisi tersebut, 2 orang warga bernama Mbah Noyo Semito dan Mbah Joyo mencari sumber mata air yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Akhirnya mereka menemukan lubang dan berinisiatif untuk menelusurinya. Dengan hanya membawa obor, mereka masuk ke lubang tersebut dan menyusuri lorong-lorong yang ada di sana. Lubang yang mereka masuki sangat dalam, Mbah Noyo dan Mbah Joyo menghabiskan tujuh obor hingga menemukan mata air.
Setelah beristirahat dan mandi di air mata tersebut, mereka pulang sambil mengangkut udara dan membawa kabar baik untuk penduduk. Mulai saat itu, warga berbondong-bondong memanfaatkan air mata yang ada di gua tersebut.
Nama Gua Gong sendiri diambil dari misteri yang telah diambil menyelimuti dan menghantui masyarakat sekitar. Masyarakat sekitar gua mengungkapkan bahwa di malam hari mereka sering mendengar suara tabuhan mengungkapkan suara gong (salah satu alat musik gamelan) yang berasal dari dalam gua.
Ada juga yang mengatakan salah satu di dalam ruangan ada batu yang diminta ditabuh akan dikeluarkan bunyi yang menggema seperti bunyi gong.
Namun demikian, suara yang muncul itu dapat diungkapkan. Suara yang terdengar menyerupai bunyi gong ini dihasilkan dari tetesan udara yang menimpa Stalaktit atau stalakmit di gua tersebut.
Ditambah dengan gema yang dipantulkan oleh formasi batu di dalam gua sebenarnya bunyi yang dihasilkan cukup enak untuk didapat.
#goagong #wisataalam #pacitan
Ещё видео!