BOYOLALI, KOMPAS.TV - Sebanyak 80 penyandang disabilitas tunarungu yang tergabung dalam Komunitas Tuli Boyolali, Jawa Tengah, mengikuti belajar Al-Quran dengan bahasa isyarat di SLB B-C YPCM, Kabupaten Boyolali.
Satu per satu teman tuli menggunakan jemari mengikuti arahan mentor yang memperagakan gerak tangan sebagai bahasa isyarat.
Para pengajar mengatakan, kegiatan belajar Al-Quran dengan bahasa isyarat ini tidak hanya mengaji. Namun, juga belajar salat dan menghafal surat pendek.
Pelatihan membaca Al-Quran ini dilakukan dengan menggunakan metode Jari Bano, yakni cara belajar membaca dan menulis Al-Quran dengan menggunakan 28 ruas jari tangan.
"Selain belajar cara mengaji dan baca tulis Al-Quran, kita juga belajar salat dan bacaannya, menghafal surat pendek, utamanya memang surat Al-Fatihah," kata Faqih Anisa, relawan pengajar Teman Tuli Mengaji Boyolali.
Dalam memberikan penjelasan saat belajar membaca Al-Quran dengan bahasa isyarat, memang harus perlahan. Agar para teman tuli tak hanya bisa membaca Al-Quran, namun juga bisa memahami arti dari Al-Quran dan bacaan salat melalui gerak tangan.
Selama pelatihan yang dilakukan sejak awal Ramadan, para teman tuli tampak antusias karena bisa memperdalam ilmu dan keimanan, terutama di bulan suci Ramadan.
#ramadan #tunarungu #alquran
Artikel ini bisa dilihat di : [ Ссылка ]
Ещё видео!