KENDAL, KOMPAS.TV - Puluhan warga yang berada di dua RT di Desa Ngareanak, Kecamatan Singorojo, Kendal, Jawa Tengah, terpapar Covid-19 usai melaksanakan salat berjamaah di mushola setempat. Sayangnya saat diingatkan untuk disiplin protokol kesehatan, salah satu warga justru emosi dan marah marah kepada petugas.
Perilaku salah satu warga Desa Ngareanak, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal ini tak patut menjadi contoh. Disaat kepala kecamatan memberi edukasi kepada warga untuk mematuhi protokol kesehatan, pria ini justru emosi dan marah marah.
Selain mengaku sehat dan semua warga tidak ada masalah, wartawan yang hendak mengambil gambar juga dimaki-maki dan diminta untuk keluar dari kampungnya. Padahal sebelumnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal mendapati, sebanyak 19 warga dari 2 RT positif Covid-19.
Klaster Desa Ngareanak ini, menyebar saat warga melaksanakan salat berjamaah. Diduga penyebaran ini terjadi karena banyaknya warga yang abai terhadap protokol kesehatan. Kepala Desa Ngareanak, Agung Widjojo mengaku pemerintah desa telah berkoordinasi dengan kecamatan untuk melakukan pendataan dan membatasi kegiatan warga. Pemerintah Desa dan warga juga telah membantu warga yang sedang menjalani isolasi mandiri dengan memberikan bantuan sembako melalui satgas jogo tonggo.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupatan Kendal, Ferinando Rad Bonay menjelaskan klaster Covid-19 di Desa Ngareanak berawal dari salat jamaah di mushola. Dari hasil penelusuran petugas kesehatan ditemukan 19 warga terpapar Covid-19. Total ada 18 rumah yang penghuninya menjalani isolasi mandiri sehingga wilayah Desa Ngareanak menjadi zona merah.
Seluruh warga yang terpapar Covid-19 saat ini telah melakukan isolasi mandiri di rumah dan terus dipantau oleh petugas puskesmas serta Dinas Kesehatan, Kabupaten Kendal.
#Covid19 #ProtokolKesehatan #Masker
Ещё видео!