Kabupaten Wonogiri memiliki sejumlah petilasan yang dulunya digunakan oleh raja-raja besar, satu diantaranya adalah Situs Kahyangan di Kecamatan Tirtomoyo.
Juru Kunci Kahyangan, Suwarto (53) mengatakan, situs yang berada di Desa Dlepih itu merupakan petilasan pertapaan Raden Danang Sutawijaya atau Panembahan Senopati.
Kahyangan digunakan oleh Panembahan Senopati untuk bertapa sebelum akhirnya berhasil mendirikan Kerajaan Mataram Islam pada tahun 1586.
Diketahui, Danang Sutawijaya diberi warisan yang berada di Wono Mentaok (Hutan Mentaok) di Jogjakarta yang akan dibabat dan sarabta ke Kahyangan.
"Beliau diberi warisan siti (tanah) yang berada di Wono Mentaok (Hutan Mentaok) di Jogjakarta yang akan dibabat, kemudian sarananya di Kahyangan," kata dia.
Singkat cerita, Danang Sutawijaya bertemu dengan Nyai Puju, seorang pencari kayu.
Nyai Puju kemudian diutus agar meladeni apa yang menjadi kebutuhan Sutawijaya di Kahyangan.
Sementara saat bertapa di Selo Payung yang lokasinya berada sedikit di atas Selo Bethek melewati Selo Penangkep, Danang Sutawijaya bertemu dengan Nyai Widyononggo.
Diketahui, wanita tersebut merupakan abdi kinasi dari Kanjeng Ratu Kidul.
Di mana, Nyai Widyonongggo itu diutus Ratu Kudul menyusul ke Kahyangan dan tak diizinkan kembali sebelum Ratu Kidul menyusul ke Kahyangan.
Kemudian bertemulah Danang Sutawijaya dengan Ratu Kidul di aliran sungai yang berada persis di dekatnya dan keduanya pun saling memadu kasih.
Saat sedang berenang di sungai tersebut, ada orang yang melihat keduanya, orang itu adalah Ki Puju, suami dari Nyai Puju yang saat itu sedang mencari keberadaan istrinya.
Karena kaget, Ratu Kidul kemudian menarik tasbih yang digunakan oleh Danang Sutawijaya yang akhirnya jatuh bertebaran di sungai tersebut.
Suwarto tak memungkiri jika sejumlah tokoh pernah datang ke Kahyangan untuk Napak Tilas, satu diantaranya yakni Keluarga Cendana.
Menurut Suwarto, punden yang berada di Kahyangan merupakan bagian dari Keraton Yogyakarta, meski wilayah Kahyangan masuk dalam Solo Raya.
Dia menerangkan,
Di Kahyangan juga pernah pernah ada orang tenggelam dan menurutnya kejadian itu sering terjadi pada beberapa tahun ke belakang.
"Dulu sering, itu korban pengunjung. Ada yang sedang ritual seperti mandi di sungai ada juga yang sedang berwisata. Alhamdulillah sekarang sudah tidak seperti itu," pungkasnya.
Terlepas dari cerita tersebut, konon Ratu Kidul juga tak suka jika kesukaannya disaingi oleh manusia, termasuk busananya yang konon didominasi dengan warna serba hijau.
Oleh karena itu, siapapun yang mengenakan pakaian warna hijau, maka akan dihabisi oleh penguasa pantai selatan tersebut.
(Tribun-Video.com/TribunSolo.com)
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Asal-usul Kahyangan Wonogiri, Tempat Bertapa Panembahan Senopati Sebelum Dirikan Kerajaan Mataram.
[ Ссылка ]?
Ещё видео!