TRIBUN-VIDEO.COM - Kadiv Advokasi Demokrat Ferdinand Hutahaean menanggapi soal OTT Bupati Purbalinga Tasdi.
Hal tersebut disampaikan di akun Twitternya, @LawanPolitikJKW, Selasa (5/6/2018).
Bupati Purbalinga ditangkap KPK pada Senin (4/6/2018) menjelang tengah malam.
Penangkap tersebut berkaitan dengan suap proyek pembangunan kompleks Purbalinga Islamic Center senilai Rp 77 miliar.
Ferdinand Hutahaean mengatakan jika bertambah banyak tersangka korupsi dari PDIP.
Ia heran kenapa hasil lembaga survei mengatakan PDIP unggulan dari bebas korupsi.
Ferdinand mengatakan jika ada nama Puan dan Pramono disebut Setya Novanto dalam kasus EKTP.
Ia menambahkan jika ada nama Olly D yang selalu muncul sejak kasus Hambalang.
Ferdinand mengatakan jika KPK telah menyita furniture di rumah Olly D.
@LawanPolitikJKW: Bertambah banyak tiap hari yg korupsi dr PDIP. Tp mengapa hasil lembaga survei selalu menempatkan PDIP juara?
Belum lagi nama Puan dan Pramono disebut Setnov dlm kasus EKTP.
Ada jg Olly D yg sll muncul sejak kasus Hambalang. Bahkan @KPK_RI menyita furniture dr kediamannya.
Dilansir dari Tribun Jabar, penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap kepala daerah di Purbalingga, Jawa Tengah, Senin (4/6/2018) menjelang tengah malam.
Operasi tangkap tangan terhadap keempat orang ini diduga berkaitan dengan suap proyek pembangunan kompleks Purbalingga Islamic Center senilai Rp 77 miliar.
Setelah ditangkap, Bupati Purbalingga Tasdi dibawa ke Mapolres Banyumas oleh rombongan petugas KPK.
Simak video di atas!(*)
Ещё видео!