Di lansir dari GOOD NEWS FROM INDONESIA

Tahukah Kawan? Netizen Indonesia masuk dalam kategori pengguna media sosial paling tidak sopan se-Asia Tenggara. Meskipun disebut sebagai netizen paling tidak sopan berdasarkan riset Microsoft (Digital Civility Index), netizen Indonesia memiliki sisi baik yang jarang diketahui oleh banyak orang.

Buktinya, banyak kasus yang terbantu oleh netizen Indonesia. Hal inilah yang memudahkan lembaga penegak hukum untuk langsung menindaklanjuti hasil informasi dari netizen Indonesia. Berikut beberapa kasus yang bersumber dari laporan netizen Indonesia.

Kasus Perempuan yang Dikeroyok Penjual Baju Thrifting

Baru-baru ini, kasus perempuan viral di Makassar yang dikeroyok oleh penjual baju thrifting. Pasalnya, perempuan tersebut mendapati baju yang dibelinya tak kunjung sampai ke tangannya. Alhasil, perempuan tersebut membatalkan pesanan. Malangnya, uang tak kembali justru yang didapati penganiayaan pada korban oleh penjual dan teman-temannya.

Korban sudah melaporkan kasus ini kepada pihak kepolisian, tetapi tak mendapat tanggapan. Merasa tak puas, teman korban menceritakan kasus ini ke Twitter hingga viral di media sosial. Polisi pun baru bisa menindaklanjuti kasus ini setelah viral. Jika saja netizen Indonesia tak meramaikan kasus ini, mungkin saja korban harus menerima ketidakadilan untuk dirinya.

Kasus Penganiayaan Anak dari Pengurus GP Anshor oleh Anak Petugas Pajak


Kasus lainnya yang sedang hangat adalah seorang anak Kepala Bagian Umum Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kemenkeu Kanwil Jakarta Selatan II yang menganiaya anak pengurus GP Anshor hanya karena permasalahan perempuan. Kasus tersebut berbuntut panjang kepada permasalahan harta kekayaan yang dimiliki oleh Kepala Bagian Umum DJP Kemenkeu Kanwil Jakarta Selatan II yang disoroti netizen.

Netizen mulai mencari beberapa data milik kepala bagian itu. Hasilnya, data yang paling tersoroti adalah Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) milik kepala bagian pajak itu. Berdasarkan LHKPN menunjukkan per 31 Desember 2021, total hartanya sebesar Rp. 56 M. Angka yang sangat fantastis melihat jabatannya hanya Kepala Bagian Umum DJP Kemenkeu Kanwil Jakarta Selatan II yang memiliki selisih sedikit dari pelaporan LHKPN Menteri Keuangan, Sri Mulyani yakni Rp. 58,04 M.

Tidak hanya itu,netizen Indonesia juga masih mengawal kasus ini sampai menemukan titik terang. Pasalnya, perempuan yang menjadi awal permasalahan ini sama sekali tidak tersentuh. Oleh karena itu, sejumlah papan bunga yang dikirim netizen Indonesia ke Polres Jakarta Selatan memberi maksud dukungan agar polisi segera menangkap perempuan itu.

Kasus Penembakan Brigadir J

Kasus yang tak kalah pentingnya adalah kasus penembakan Brigadir J. Pada awalnya, Brigadir J dituduh melakukan aksi pelecehan seksual kepada seorang istri dari Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri (Propam), Ferdy Sambo. Banyaknya tuntutan dari netizen Indonesia untuk menyelesaikan kasus ini sejelas-jelasnya hingga membuat Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo meminta sebanyak empat kali untuk mengusut tuntas kasus ini.

Pada akhirnya, kasus yang dikawal oleh netizen Indonesia ini mulai menemukan titik terang hingga pelaku, Inspektur Jenderal Polisi, Ferdi Sambo divonis hukuman mati oleh Majelis Hukum Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin, 13 Februari 2023.

Sisi-sisi baik netizen Indonesia dalam kasus inilah yang jarang diketahui dan tidak disadari oleh kebanyakan orang. Jika kasus-kasus tersebut tidak dikawal oleh netizen Indonesia, ada kemungkinan akan lenyap begitu saja. Rasa Kepedulian antar sesama berlandaskan kebenaran, kejujuran, dan keadilan ini tidak bisa ditandingi oleh netizen dari negara manapun.

Meski harus mengeluarkan uang dan waktu sekalipun, netizen Indonesia selalu berada di garda terdepan untuk urusan kebenaran dan kemanusiaan. Kekuatan netizen Indonesia secara bersama-sama dalam menggerakkan isu atau mengikuti perbincangan yang ada di media sosial tidak perlu diragukan lagi. Tak heran, netizen Indonesia punya julukan khusus untuk ini, yaitu The Power of Netizen. Semoga kedepannya, kebenaran dan kejujuran bisa di atas segalanya untuk ditegakkan tanpa pandang bulu.

свернуть