Api di Bukit Menoreh
Cerita Karya S.H. Mintardja
Terdiri dari 4 Seri
Seri 1 terdiri dari jilid 1 sampai jilid 100
Seri 2 terdiri dari jilid 101 sampai jilid 200
Seri 3 terdiri dari jilid 201 sampai jilid 300
Seri 4 terdiri dari jilid 301 sampai jilid 396
Cerita silat Jawa berlatar sejarah jaman awal terbentuknya Kerajaan Mataram Islam
Alur cerita memang berjalan "lambat" dan terkesan "bertele'tele". Setiap episode diceritakan sangat detail dan bukan dengan penceritaan "aku" atau terpusat pada satu tokoh, tetapi pada banyak tokoh. Karena itu, setting cerita sering bergeser bukan hanya pada tokoh utamanya, tetapi juga sering dari segi Kiai Gringsing (Sang Guru), juga Untara (Kakak), Swandaru (Adik seperguruan), selain secara teritori juga berpindah-pindah dari Sangkal Putung, Mataram, Menoreh dan juga Pajang. Yang menarik dari cerita klasik Jawa ini. Baik kelekatannya dengan sejarah, kemudian juga Olah Kanuragan dan jenis-jenis Ilmu yang ampuh, baik yang sudah mulai punah namun sangat ampuh hingga ke penemuan-penemuan baru oleh Agung Sedayu.
Settingnya diawali dengan pecahnya Kerajaan Demak dan pertarungan antara Djipang dengan Padjang. Sisa-sisa laskar Arya Penangsang dengan tokoh Tohpati, murid Kiai Mantahun, Maha Patih Djipang memimpin perlawanan secara gerilya. Sebagaimana diketahui, pada episode inilah Jaka Tingkir menggantikan Sultan Trenggana dan membawa pusat pemerintahan ke Padjang. Pada episode ini jugalah, Sutawidjaya (Kelak menjadi Panembahan Senopati, Raja Mataram Pertama didampingi Kiai Juru Martani sebagai Patih)mulai menunjukkan tajinya untuk kemudian melahirkan kerajaan Mataram.
Pergulatan di sekitar Sultan Trenggana, Hadiwidjaya hingga Panembahan Senopati, lengkap dengan Patih mereka masing-masing, serta tokoh-tokoh sepuh yang mengelilingi mereka, kaitan dengan sisa Majapahit, konsolidasi Mataram dengan kadipaten sekitarnya, konflik dan perebutan tahta, serta ambisi politik, dikemas dengan sangat baik.
Ещё видео!