Assalamualaikum warahmatullahi wabatokatu pertama Tama kami ucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang terlibat dalam pembuatan konten ini terutama para sineas seniman dan penulis artikel dan kami juga mohon maaf jika terjadi kesalahan karena keterbatasan kami, kami juga menyatakan bahwa konten ini bukan sepenuhnya milik kami, kami mengemasnya sedemikian rupa agar mudah untuk di mengerti terima kasih.
Zeus
Zeus (/zjuːs/;[2][3][4] bahasa Yunani Kuno: Ζεύς)[a] adalah raja para dewa dalam mitologi Yunani.[5] Dalam Theogonia karya Hesiodos, Zeus disebut sebagai "Ayah para Dewa dan manusia". Zeus tinggal di Gunung Olimpus. Zeus adalah dewa langit dan petir. Simbolnya adalah petir, elang, banteng, dan pohon ek. Zeus sering digambarkan oleh seniman Yunani dalam posisi berdiri dengan tangan memegang petir atau duduk di tahtanya. Zeus juga dikenal di Romawi Kuno dan India kuno. Dalam bahasa Latin disebut Iopiter sedangkan dalam bahasa Sanskerta disebut Dyaus-pita.
Zeus adalah anak dari Kronos dan Rea, disebut juga Kronide, dan merupakan yang termuda di antara saudara-saudaranya. Zeus menikah dengan kakak perempuannya, Hera yang menjadi dewi penikahan. Zeus terkenal karena hubungannya dengan banyak wanita dan memiliki banyak anak. Anak-anaknya antara lain Athena, Apollo dan Artemis, Hermes, Ares, Hebe, Hefaistos, Persefon, Dionisos, Perseus, Herakles, Helene, Minos, dan Mousai.[6]
Zeus membagi dunia menjadi tiga dan membagi dunia-dunia tersebut dengan kedua saudaranya, Poseidon yang menjadi dewa penguasa lautan, dan Hades yang menjadi dewa penguasa dunia bawah (alam kematian). Pendapat lain mengatakan bahwa pembagian tersebut dilakukan berdasarkan undian yang dilakukan tiga dewa tersebut.
Zeus dikaitkan dengan dewa Jupiter dari mitologi Romawi, dewa Amun dari mitologi Mesir, dewa Tinia dari mitologi Etruska, dan dewa Indra dari mitologi Hindu. Zeus, bersama Dionisos, dihubungkan dengan dewa Sabazios dari Frigia, yang dikenal sebagai Sabazius di Romawi.
Zeus, sering disebut sebagai Zeus pater ("O, Ayah Zeus"), adalah pengembangan dari *Di̯ēus, dewa langit siang dalam mitologi Proto-Indo-Eropa, yang juga disebut*Dyeus ph2tēr ("Bapak Langit").[7] Dengan demikian, Zeus adalah dewa Yunani yang namanya berasal dari kebudayaan Indo-Eropa. Zeus diadaptasi ke dalam mitologi Romawi menjadi Jupiter. Dalam mitologi Nordik, Zeus/Jupiter dikenal sebagai Thor (dewa petir). Berbeda dengan Zeus dan Jupiter yang merupakan penguasa langit, Thor bukanlah pemimpin para dewa melainkan Odin.
penari yang disebut Kouretes, Zeus memimpin paideia, yakni ritual rahasia dan pelatihan militer-atletik yang keras.
Mitos tentang kematian Zeus Kreta muncul pada beberapa tempat meskipun hanya disebutkan di sumber-sumber dari masa akhir. Kallimakhos,[16] dan Antoninus Liberalis berpendapat bahwa Velkhanos merupakan roh vegetatif tahunan.[17] Penulis Helenistik Euhemeros mengusulkaan pendapat bahwa Zeus awalnya adalah seorang raja di Kreta, dan kejayaannya membuat dia disembah sebagai dewa. Karya-karya Euhemerus tidak ada yang tersisa, namun para penulis Kristen sangat antusias dengan pendapat ini.
Zeus Lykaios di Arkadia
Julukan Zeus Lykaios ("Zeus-serigala") muncul karena Zeus dihubungkan dengan suatu festival kuno di Gunung Lykaion ("Gunung Serigala"). Zeus hanya memiliki hubungan formal[18] dengan ritual ini. Mitos ini berhubungan dengan ancaman kuno kanibalisme dan perubahan menjadi manusia serigala.[19] Ada suatu tempat terlarang di dekat tumpukan abu tempat upacara pengorbanan dilakukan.[20][21] Menurut Plato, suatu klan tertentu berkumpul di gunung tersebut sembilan tahun sekali untuk memberi persembahan pada Zeus Lykaios. Di sana, isi perut manusia dicampur dengan isi perut hewan. Diceritakan bahwa siapa saja yang memakan daging manusia itu kan berubah menjadi serigala dan hanya bisa menjadi manusia lagi jika tidak memakan daging manusia sampai sembilan tahun berikutnya. Ada pesta olahraga yang diasosiasikan dengan Lykaia, yang menghilang pada abad keempat seiring gelombang urbanisasi pertama Arkadia, Megalopolis. Di sana ada kuil besar yang didedikasikan untuk Zeus Lykaios.
Zeus Subterrania
Meskipun Zeus secara umum dikenal sebagai dewa langit, ada beberapa kota di Yunani yang mempercayai bahwa Zeus tinggal di bawah tanah. Orang Athena dan Sisilia memuja Zeus Meilikhios sementara kota-kota lainnya menyembah Zeus dunia bawah, contohnya Katakhthonios ("di bawah bumi") dan Plousios ("pembawa kekayaan"). Dewa-dewa ini mungkin digambarkan sebagai ular atau manusia, dan bisa juga sebagai manusia ular. Mereka memperoleh persembahan berupa hewan berwarna hitam yang dikorbankan ke dalam sebuah lubang. Sementara dewa-dewa Olimpus biasanya menerima persembahan berupa hewan berwarna putih yang diangkat di atas altar.
Dalam beberapa kasus, orang-orang tidak sepenuhnya yakin apakah mereka memberi persembahan pada pahlawan atau pada Zeus bawah tanah. Dengan demikian kuil di Libadaia, Boiotia bisa jadi diperuntukkan pada pahlawan Trofon
Ещё видео!