Berkuda merupakan salah satu olahraga yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW selain berenang dan memanah. Tidak ada anjuran Rasul yang tidak bermanfaat, berkuda ternyata memiliki manfaat yang luar biasa bagi kesehatan fisik dan psikis manusia.
Untuk itu, sebagai umat muslim kita dianjurkan untuk berlatih kuda. Termasuk kepada putra dan putri. Sehingga berkuda bisa menjadi amalan yang sangat mulia dan berpahala untuk diri kita dan keluarga.
Meskipun berkuda identik dengan peperanga, tetapi tidak hanya itu. Berkuda membuat tubuh seseorang menjadi lebih kuat dan dapat mengendalikan emosi lebih baik.
RASULULLAH SAW, memerintahkan pada umatnya, yakni pada beberapa orang tua yang mempunyai anak tanpa ada membedakan gender sebaiknya mengajarinya berenang, berkuda serta memanah. Intruksi itu pantas memperoleh apresiasi positif, lantaran kita mesti meyakini kalau tiap-tiap apa yang di sampaikan oleh baginda Rasulullah SAW tentu memiliki kandungan pesan evaluasi yang menghadirkan beragam kebaikan, keutamaan serta hikmah yang tersembunyi.
Biasanya ciri-ciri manusia ada kecenderungan cuma ingin dimobilisir atau di pimpin bila yang menggerakkan itu ada di depan, memberi keteladanan terlebih dulu. Jadi janganlah heran bila Nabi SAW dalam kepemimpinannya beliau berpesan Ibda’ binafsik, awalilah dari dirimu sendiri, beliau juga senantiasa tampak sebagai sosok uswatun hasanah untuk umatnya dalam tiap-tiap momentum serta peluang.
Pesan moral yang terdapat dalam perintah berkuda ini yaitu, perintah untuk membekali anak kita mengenai manajemen kepemimpinan, seperti yang disebutkan oleh Kihajar Dewantara dengan rencananya “Ing ngarso sun tulodho, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani“.
Yaitu begitu tak etis, bila kita mengajak orang dengan manajemen bebek, manajemen jari telunjuk, atau manajemen juragan, tetapi coba kelihatannya telah waktunya memposisikan diri kita ada didepannya atau berdampingan dengan beberapa orang yang kita pimpin, seraya memberi contoh yang kongkrit.
Ещё видео!