Ida Pedanda Nabe Gede Dwija Ngenjung merupakan pedanda dari Griya Gede Keniten, Jalan Hang Tuah Nomor 19 Sanur.
Ida lebar pada Minggu, 28 Maret 2021 dan bertepatan dengan Purnama Kadasa pukul 16.00 Wita.
Beliau yang merupakan sosk pionir pariwisata di Bali.
Ida lahir di Sanur, 26 Mei 1934 dan sebelum walaka bernama Ida Bagus Tjetana Putra.
Saat masih walaka, Ida merupakan tokoh pariwisata dan merupakan pionir pariwisata Bali dari Sanur, Denpasar.
Hal ini dikarenakan Ida merupakan penggagas pariwisata Sanur yang notabene Sanur merupakan awal mula pariwisata Bali.
Ida Pedanda Nabe Gede Ngenjung memiliki peran penting sebagai Pionir Wirausahawan panutan di bidang pariwisata. Selain itu juga aktif dalam berbagai organisasi seperti PHRI Bali, Kadin Bali, PATA Bali, Apindo Bali, Lions Club International dan sebagainya, serta rutin mengikuti konvensi internasional antara lain PATA, ITB Berlin, AHRA dan ATF.
Saat aktif di dunia pariwisata, Ida sempat menjadi ketua PHRI Bali pada tahun 1985 - 1995 dan sebagai Ketua Lions Club Bali pada tahun 1994 – 1995, termasuk ketua Yayasan Pembangunan Sanur.
Ida juga salah satu penggagas berdirinya Yayasan Pembangunan Sanur (YPS) untuk memberdayakan potensi masyarakat Sanur, mengantisipasi pertumbuhan pariwisata dan berdirinya Hotel Bali Beach, serta memajukan pendidikan serta menjaga lingkungan hidup dan budaya luhur Bali.
Kiprahnya dibidang pariwisata lebih dari 50 tahun.
perjalanannya dimulai setelah menyelesaikan pendidikan perguruan tinggi pada tahun 1960 di Universitas Gadjah Mada dengan gelar sarjana muda yang selanjutnya bekerja di Hotel Bali Beach pada tahun 1965-1972.
Selanjutnya beliau merintis pembangunan hotel Santrian Beach Cottages pada tahun 1972. Hotel ini kemudian menjadi cikal bakal Griya Santrian Resort dan berkembang menjadi lini bisnis pariwisata Santrian Group.
Selain Griya Santrian Resort, Group ini juga memiliki Puri Santrian Resort, The Royal Santrian Luxury Beach Villas dan perusahaan-perusahaan yang bernaung di dalam bendera Santrian Group.
Atas pengabdiannya di bidang pariwisata, Ida juga mendapatkan banyak penghargaan yakni Penghargaan Karya Karana Pariwisata pada tahun 2005 dari Gubernur Provinsi Bali, Tri Hita Karana Award pada tahun 2002, “10 Eksekutif 1994” dari Jawa Pos Group, dan Penghargaan Lions International pada tahun 1995. Pada tahun 2019, Ida Pedanda pemegang Bintang Jasa Satya Lencana Kepariwisataan dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
Ida kemudian didiksa menjadi sulinggih atau pendeta Hindu sejak 21 September 2009 dengan gelar Ida Pedanda Nabe Gede Dwija Ngenjung.
Beliau lebar di usia 87 tahun di Griya Gede Keniten pada Minggu, 28 Maret 2021 dan bertepatan dengan Purnama Kadasa pukul 16.00 Wita. Pada hari yang sama, sebelum menghembuskan nafas terakhir, Ida sempat sempat Surya Sewana di Merjan Griya Gede Keniten. Dilanjutkan menghaturkan sembah bakti terakhirnya saat Pujawali Pura Hotel di Puri Santrian Resort Sanur pada pukul 10.00 Wita.
Ida meninggalkan seorang istri, Ida Pedanda Istri Agung Patni Ngenjung. Juga putra dan menantu yaitu Ida Bagus Ngurah Agung Kumbayana dan Jero Sekar Komala.
Ida Bagus Gede Agung Sidharta Putra dan Jero Padmi. Ida Bagus Agung Partha Adnyana dan Ida Ayu Oka Bulan Trisna. Ida Bagus Agung Awatara Putra dan Ida Ayu Eka Widhiastuti Astama. Selain itu, dari 4 anaknya tersebut, Ida memiliki 15 orang cucu.
Upacara palebon Ida digelar pada Jumat, 8 Oktober 2021 dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat
sumber text via google
#pelebonsanur #palebon
Ещё видео!