#PerangSalib
#MedievalCrusades
#SejarahPerangSalib
#KesultananSalib
#PerspektifSejarah
#PeradabanTimurVsBarat
#PeperanganAgama
#PenaklukanBaitulMaqdis
#KisahPeperanganKudus
#PengaruhPerangSalib
#PerangSuci
#IslamVsKristen
#TaktikPeperangan dukung channel ini semampu kamu dengan donasi ke = [ Ссылка ]
★PLAYLIST YANG MENARIK ★
➤ SERIAL PERANG SALIB
[ Ссылка ]
➤ SERIAL OTTOMAN
[ Ссылка ]
➤ SERIAL NUSANTARA
[ Ссылка ]
➤ SERIAL MONGOL
[ Ссылка ]
➤ SERIAL PERSIA ROMAWI
[ Ссылка ]
➤ DUNIA IMAJINER
[ Ссылка ]
Al Mu’tashim Billah merupakan gelar milik Muhammad bin Harun Ar-Rasyid. Salah seorang khalifah dari Bani Abbasiyah dan biasanya dipanggil Abu Ishaq.
Ia menjabat sebagai khalifah menggantikan saudaranya, Al-Makmun. Dalam literatur sejarah, ia dikenal dengan julukan Al-Mu'tashim Billah (Yang Berlindung kepada Allah).
Di Tahun 186 H, ayahanda, Khalifah Harun Ar-Rasyid membagi-bagikan jatah kekuasaan kepada ketiga putra pilihannya, yaitu Muhammad Al-Amin, Abdullah Al-Ma'mun, dan Qasim Al-Muktaman.
Sedangkan, Muhammad Abu Ishaq tidak masuk dalam perhitungannya karena dia buta huruf, tetapi takdir berkata lain. Allah Ta'ala mengaruniakan khalifah kepadanya, begitu juga anak keturunannya.
Al Mu’tashim adalah seorang yang dikenal memiliki tubuh yang kuat. Badannya kekar, dan ia memiliki sikap militer dengan kedisiplinan yang tinggi.
Menjelang akhir Khalifah Al-Makmun awalnya berkeinginan agar putranya sendiri, Abbas. Oleh karena itu, dia memerintahkan anak buahnya untuk memanggilnya. Ketika ajalnya semakin mendekat (sekarat), Khalifah mengira dirinya tidak akan bertemu lagi dengan putranya.
Melihat Al-Mu'tashim satu-satunya kerabat keluarga yang dekat dengannya dan paling diandalkan, tidak ada pilihan lain untuk Khalifah Al-Makmun selain memilih dia sebagai khalifah penerusnya. Akhirnya, dia menulis surat wasiat yang bertuliskan,
“Dari Abdullah Al-Makmun dan saudaranya, Abu Ishaq, khalifah yang akan menggantikannya sepeninggalnya.”
Surat ini kemudian disebarkan ke segala penjuru negeri untuk mengumumkan pewaris tahta selanjutnya adalah Abu Ishak Muhammad. Sayangnya di hari yang sama, Abbas bin Al-Makmun berhasil tiba dan sempat bertemu ayahnya meski kondisi tubuhnya lelah sekali. Hanya saja, surat keputusannya sudah terlanjur disebar dan diketahui oleh khalayak publik.
Sudah tidak ada waktu lagi untuk mengubahnya. Sepeninggal Al-Makmun wafat, demikianlah Abu Ishaq Muhammad bin Harun Ar-Rasyid naik tahta sebagai khalifah ke-8 Bani Abbasiyah secara sah
Pada awalnya, sebagian besar pasukan Abbasiyah enggan untuk membai'atnya. Kebanyakan di antara mereka lebih memihak Abbas bin Al-Makmun dibandingkan Khalifah Al-Mu'tashim sendiri. Melihat situasi ini, Khalifah Al-Mu'tashim memerintahkan Abbas untuk menenangkan para pendukungnya.
Setelah Abbas berhasil menyerahkan bai'atnya dan meyakinkan para pendukungnya,
satu persatu prajurit Abbasiyah menyatakan bai'atnya kepada Khalifah Al-Mu'tashim.
Sikap Abbas ini menunjukkan bahwa ia menyadari kelemahan atas dirinya, dan juga ingin menghindari perang saudara yang akan membuat situasi politik semakin kacau.
Al Mu’tashim Billah dikenal sebagai khalifah yang sangat memperhatikan kaum muslimah.
Ia menjadi teladan bagi para pemimpin untuk segera bertindak cepat saat mengetahui ada perbuatan semena-mena terhadap wanita.
KIsah tersebut sangat dikenal dalam kisah tentang Penaklukan Kota Ammuriah.
Sebuah kisah masyhur menunjukkan kepedulian Khalifah Al Mu’tashim kepada muslimah.
Peristiwa itu tercatat dalam kisah Penaklukan Kota Ammuriah di tahun 223 Hijriah.Kisah heroik Al-Mu’tashim dicatat dengan tinta emas sejarah Islam dalam kitab al-Kamil fi al-Tarikh karya Ibn Al-Athir.
penaklukkan kota terindah dunia kuno ammuria
Теги
film perangsejarah perangperang ottomanperang duniaperang salibperang islamperang mongolperang turkiadu pukulstrategi perang terbaikPerangSalibMedievalCrusadesSejarahPerangSalibKesultananSalibPerspektifSejarahPeradabanTimurVsBaratPeperanganAgamaPenaklukanBaitulMaqdisKisahPeperanganKudusPengaruhPerangSalibPerangSuciIslamVsKristenTaktikPeperangan