Tidak semua pedagang kaki lima di kawasan Malioboro keberatan dengan relokasi. Ratusan pedagang yang tergabung dalam paguyuban Pedagang Kaki Lima Malioboro Ahmad Yani (Pelmani) siap pindah ke lokasi yang baru. Pertimbangannya adalah legalitas tempat di lokasi berjualan saat ini.
Ketua Pelmani Slamet Santoso menuturkan para pedagang tak memiliki landasan hukum yang kuat. Lokasi berjualan secara legalitas adalah milik pemilik toko. Sehingga ratusan pedagang yang tergabung dalam Pelmani tak permasalahkan perpindahan.
“Kalau menolak, secara hukum apa bukti kepemilikan lahan berjualan. Selama ini juga benturan dengan toko, mereka punya yang punya persil. Kami para pedagang pakai lahan depan toko,” jelasnya ditemui di lapaknya di kawasan Malioboro, Rabu (19/1).
Slamet mengklaim penolakan hanya ditunjukan oleh segelintir pedagang. Mayoritas sudah setuju untuk pindah ke loaksi relokasi yang baru. Baik yang pindah ke bekas Kantor Dinas Pariwisata DIJ maupun eks lahan Bioksop Indra.
“Rencana relokasi Malioboro, setuju apalagi tidak punya alasan untuk menolak. Alasannya karena menempati lahan yang salah bukan hak milik PKL,” katanya.
Disinggung tentang kekhawatiran kehilangan omset, Slamet tak bergeming. Dia percaya bahwa rejeki tidak hanya di lorong Malioboro. Slamet meyakini dua tempat relokasi juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi. (dwi)
.
VIDEOGRAFER : DWI AGUS/RADAR JOGJA
VIDEOEDITOR : GANIFIANTO/RADAR JOGJA
.
.
Ikuti juga akun kami:
Instagram : @radarjogja
Line : radarjogjaofficial
Twitter : @radarjogja
Website : radarjogja.jawapos.com/
.
Alamat : Jl. Ring Road Utara no.88 (Barat Polda DIY), Yogyakarta 55281
Telpon : (0274) 4477785
Radar Jogja Channel tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya akan menjadi tanggung jawab komentator sebagaimana diatur dalam UU ITE.
Ещё видео!