Selain terkenal akan pariwisata dan budayanya, Yogyakarta juga dikenal dengan wisata kulinernya yang beragam dan tentunya akan memanjakan lidah. Di antara banyaknya ragam kuliner yang ada di kota istimewa itu, salah satu kuliner yang sering dicari adalah gudeg. Kuliner Jogja yang satu ini memang banyak dicari wisatawan yang berkunjung di Jogja. Berbeda dengan sajian gudeg biasa, gudeg yang disajikan di warung makan ini beda. Kalau biasanya gudeg terbuat dari nangka, Pawon Pariyem menyajikan gudeg dari buah salak.
Tampilan salak kalau dikelola jadi gudeg warnanya mirip gudeg. Bahkan setelah dieksplor taste rasanya unik manis dan asam.
Umumnya gudeg berbahan dasar nangka muda, namun beda dengan gudeg ala Pawon Pariyem. Begitu kata Mawaradi, Penggagas Gudeg Salak.
Gudeg Salak Terletak di Pedukuhan Kadisobo II, Sleman, rumah makan ini tawarkan rasa berbeda. Sejak 2017 tempat ini gunakan buah salak jadi bahan utama gudeg.
Berangkat dari dorongan untuk menyelamatkan perkebunan salak,
Mawaradi ingin mendongkrak salak dengan cara mengolahnya jadi berbagai jenis makanan. Sejak saat itu, petani mulai bangkit karena hasil penjualan salak untuk gudeg lebih tinggi dibanding dijual ke tengkulak.
Cara pengolahan gudeg salak sama dengan gudeg biasa, perbedaan hanya terletak di rasa. Tak sekedar manis, rasa asam dan segar memberikan sensasi beda di lidah. Berkat keunikan rasa dan inovasi, gudeg salak mendapat apresiasi di festival desa wisata. Gudeg ini dipatok harga 23.000 rupiah dengan berbagai pilihan lauk pendamping. Mawaradi nantinya ingin memproduksi varian baru gudeg salak.
Follow akun media sosial Brilio ya kamu akan dapatkan info-info terbaru yang unik
Facebook [ Ссылка ]...
Instagram [ Ссылка ]
Ещё видео!