TRIBUN-VIDEO.COM - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono memberikan jawaban yang sama soal wacana calon Panglima TNI berikutnya.
Keduanya kompak menjawab bahwa keputusan tersebut merupakan hak prerogatif Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pernyataan itu disampaikan keduanya saat meninjau pameran 'Naval Expo' di Balai Samudera, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Ahad (11/9/2022).
Awalnya, awak media bertanya kepada Yudo terkait isu namanya yang disebut-sebut akan menggantikan posisi Jenderal Andika Perkasa.
Pasalnya, diketahui sebentar lagi Andik akan memasuki masa pensiun sebagai Panglima TNI lantaran.
Namun, Yudo enggan berkomentar lebih jauh.
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) itu mengaku tak ingin berandai-andai soal isu yang menyebutkan dirinya masuk dalam bursa calon Panglima TNI menggantikan Jenderal Andika Perkasa.
Ia menyerahkan keputusannya kepada Presiden RI Joko Widodo sebagai pemegang kewenangan untuk menunjuk Panglima TNI.
Yudo Margono lantas mengaku belum memikirkan program apa yang bakal ditempuh seandainya terpilih sebagai Panglima TNI berikutnya.
Terlebih memang saat ini dirinya belum ditunjuk sebagai Panglima TNI.
Meskipun demikian, Yudo mengaku siap seandainya Presiden Jokowi benar-benar memilih dirinya sebagai calon Panglima TNI.
Terpisah, Ketua Badan Pengurus Centra Initiative Al Araf mengatakan, posisi Panglima TNI saat Jenderal Andika Perkasa memasuki masa pensiun sebaiknya diisi dari TNI Angkatan Laut.
Menurut Al Araf, hal itu sesuai dengan amanat Undang-Undang TNI Nomor 34 Tahun 2004 supaya Presiden Joko Widodo mengangkat Panglima TNI berdasarkan rotasi angkatan.
Al Araf berharap, walaupun pemilihan Panglima TNI merupakan hak prerogatif Presiden Joko Widodo, tetap harus mempertimbangkan prinsip rotasi itu.(Tribun-video.com/Kompas.com)
[ Ссылка ]
[ Ссылка ]
Ещё видео!