TRIBUN-VIDEO.COM - Demi menyuarakan aspirasinya, Fransiscus Agustinus Worowulli, sejak 2013 sudah memanjat tempat-tempat tinggi, seperti menara Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) hingga baliho.
Anggapan gila ketika mendengar nama Agustinus pun muncul di media sosial.
Namun Agustinus tidak mempermasalahkan anggapan itu, menurutnya itu hanya respon biasa orang-orang.
Kepada Kompas.com, Agustinus memberikan tanggapannya atas cap orang gila yang diberikan padanya.
"Kalau menurut saya itu hal biasa aja (dicap orang gila). Artinya kita maklumi toh," ujar Agustinus dengan nada tenang.
Si manusia tower itu tak marah dicap sebagai orang gila dan memakluminya.
Ia justru lebih marah jika berbincang dengan seseorang yang dianggap mengerti olehnya tetapi justru berpura-pura bodoh dan tak mengerti.
"Itu kan (anggapan gila) saya anggap masyarakat. Kualitas SDM kita kan banyak di bawah (rata-rata). Itu saya anggep hal biasa," tambah Agustinus.
Duilansir Kompas.com, sebenarnya Agustinus sempat takut dianggap gila dan berbohong setelah membaca berita tentang dirinya.
Ia akan marah dengan orang yang menulis tentang dirinya tanpa konfirmasi langsung dan cover both side.
"Musti tanya ke saya dulu dong sehingga saya bisa omong sesuai fakta. Saya cuma khawatir nanti orang bilang saya gila atau bilang bohong gimana? Itu yang saya jaga di situ.
Kompas.com sempat beberapa kali bertanya kepada Agustinus dengan pertanyaan yang sama.
Ia pun menjawab dengan lancar dan memberikan jawaban yang konsisten.
Bahkan ia hapal beberapa pasal-pasal hukum pidana.
"365 itu kan pasal-pasal pencurian itu kan dipidana. 363 itu pasal tentang maling-maling kecil," jawab Agustinus.
Sementara, Agustinus sempat dinyatakan mengidap gangguan jiwa berdasarkan assessment Suku Dinas Sosial Jakarta Barat pada tahun 2016 sesuai memanjat tower baliho di Grogol, Jakarta Barat.
Cap gila di diri Agustinus juga bukan tak beralasan.
Aksinya membuat setiap orang yang bertemu menghela nafas.
Ancaman terjatuh dari ketinggian bahkan tersengat listrik selalu mengiringi aksinya.
Manusia tower itu akan terus memanjat menara SUTET, tower menara baliho dan reklame sampai visi dan misinya terpenuhi.
Ia menganggap keadilan di Indonesia sudah mati.
"Selagi saya mampu, saya masih akan lanjut," ujar Agustinus.
Bagi Agustinus, memanjat menara SUTET serta tower baliho dan reklame adalah pilihan terbaik agar aksinya diperhatikan.
(Tribun-video.com/DeaMita)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Santainya Agustinus Sikapi Pandangan Orang yang Anggapnya Gila karena Sering Panjat Tower", Klik untuk baca: [ Ссылка ].
Penulis : Wahyu Adityo Prodjo
Editor : Jessi Carina
Ещё видео!